Kalahkan Rudy Hartono, Gelar All England Liem Swie King Paling Berkesan

Liem Swie King mengoleksi tiga gelar juara All England. Baginya, juara di 1978 menjadi raihan paling mengesankan.

“Sebab, itu yang pertama,” kata Swie King dalam perbincangan dengan detikSport di kediamannya.

Swie King menjadi juara All England 1978 dengan menundukkan seniornya, yang juga pemilik delapan gelar juara di turnamen bulutangkis tertua sejagat itu, Rudy Hartono. Dia menang 15-10, 15-3 di babak final.

Sukses itu membayar tuntas kegagalan Swie King pada dua tahun sebelumnya. Pada All England 1976, dia dikalahkan Rudy di babak final, yang menjadi gelar juara kedelapan Rudy. Setahun kemudian, Swie King kandas di tangan Flemming Delfs dari Denmark rubber set, 17-15, 11-15, 8-15.

Saat menjadi juara All England 1978 itu, Swie King berusia 22 tahun. Itu menjadi All England kelimanya. Dia menilai itu sebagai waktu yang tepat untuk menjadi juara All Englands.

“Pertandingan yang paling berkesan itu match final pada 1978 itu juga. Di final, saya mengalahkan Rudy Hartono, dengan catatan dia itu idola saya dan senior saya. Bisa mengalahkan dia itu sebuah pencapaian yang luar biasa,” ujar Swie King.

“Tugas PBSI itu ya (kami) harus juara terus. Sementara, kalau target pribadi, saat itu memang sudah menjadi cita-cita saya sejak kecil, suatu hari harus menjadi juara All England. Makanya, saat ada kesempatan mengambil ya saya laksanakan,” kata dia.

“Dan saya menjadi juara pada saat yang tepat. Saat tampil di All England pertama, usia 18-19 tahun, fisik saya belum optimal. Saya masih harus banyak belajar, kematangan juga belum ya. Kemudian 1976 dan 1977 fisik sudah bagus, tapi kematangan belum. Itu waktu yang tepatlah saya menjadi juara untuk kali pertama,” dia menegaskan. [detik]