Kemesraan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Try Sutrisno saat menghadiri upacara peringatan hari lahir Pancasila di Gedung Pancasila memantik banyak spekulasi.
Seperti diketahui, Try Sutrisno, purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat, yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia sempat menjadi buah bibir.
Bagaimana tidak, Try Sutrisno merupakan salah satu bagian dari Forum Purnawirawan TNI yang meminta agar Gibran Rakabuming Raka dimakzulkan.
Menanggapi hal tersebut, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa kelihatannya memang partainya memberikan apresiasi terhadap langkah forum Purnawirawan TNI.
“Memang kalau kita melihat, PDIP memberikan apresiasi terhadap forum Purnawiran TNI yang telah mengirim surat ke pimpinan DPR, MPR, dan DPD. Dengan tembusan ke banyak lembaga, termasuk lembaga Kepresidenan, Presiden Prabowo,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Rabu (4/6/2025).
Dikatakan Ferdinand, apa yang dilakukan Forum Purnawirawan TNI adalah demi menjaga tegaknya konstitusi di Indonesia.
“Itu bukan sebuah hal yang tabu, haram, saya menganggap forum ini sedang menjaga konstitusi yang uyek-uyek, dirusak oleh perilaku kolutif antara Jokowi dengan MK yang dipimpin iparnya, Anwar Usman,” sesalnya.
Melihat keakraban Megawati dan Try Sutrisno, Ferdinand menuturkan bahwa itu merupakan sinyal kuat yang bisa diartikan sebagai dukungan.
“Itu adalah sinyal memperlihatkan, menegaskan, tanpa bicara bahwa ibu Mega itu menghormati juga sikap Try Sutrisno. Menghormati Try Sutrisno yang mendukung pemakzulan tersebut,” tandasnya.
“Itu sinyal politik PDIP, bahwa PDIP bersama forum Purnawiran TNI atas sikap pemakzulan terhadap Gibran,” kuncinya.
Sebelumnya, Pegiat media sosial Nicho Silalahi kembali membuat pernyataan kontroversial terkait isu pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden.
Nicho menarasikan sebuah foto yang beredar, menampilkan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dengan mantan Wakil Presiden RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
Dalam foto tersebut juga terlihat Gibran sementara hormat pada bendera yang dinaikkan ke tiang.
Menurut Nicho, potret kebersamaan Megawati dan Try Sutrisno bukan sekadar silaturahmi biasa. “Gambar ini berbicara,” kata Nicho di X @Nicho_Silalahi (3/6/2025).
Ia menafsirkan momen Megawati menggandeng tangan Try Sutrisno sebagai simbol dukungan politik, dalam upaya pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Aku melihat gambar ini menunjukkan Eyang Megawati selaku ketua umum PDI Perjuangan menggandeng tangan bapak Try Sutrisno,” lanjut Nicho.
Ia bahkan menyebut bahwa momen tersebut adalah sinyal politik penting bahwa Megawati mendukung perjuangan sejumlah purnawirawan, termasuk Try Sutrisno, untuk menggugat keabsahan posisi Gibran sebagai Wapres.
“Artinya ini sinyal Eyang Megawati mendukung perjuangan Pak Try Sutrisno dan para purnawirawan untuk memakzulkan Wapres,” imbuhnya.
“Hasil hubungan gelap Mahkamah Konstitusi dan pemerintah yang berkuasa saat itu, sehingga lahirlah anak haram konstitusi,” tegas Nicho. (Sumber)