Bagi para pecinta waffle, gerai atau kafe di kawasan Seminyak, Kuta ini bisa menjadi jawaban ketika lancong ke Bali.
Diklaim sebagai yang pertama di Indonesia, kafe bernama Mr&Mrs.Dick Bali ini bisa ditemui di Jalan Kayu Aya No.35a, Seminyak, Kuta, Badung.
Tak hanya rasanya yang enak dengan tekstur lembut dan renyah, namun bentuknya yang unik menyerupai (maaf) alat vital atau alat kelamin pria dan wanita juga menjadikan makanan seperti kue yang terbuat dari adonan beragi satu ini makin nge-hits dan diburu penggemar waffle.
Tim detikBali mendapat kesempatan mencicipi kuliner unik ini di kawasan wisata Seminyak.
Berbeda dari waffle pada umumnya, waffle yang tersedia di sini teksturnya lebih lembut, renyah dan justru menyerupai kue. Namun, rasa yang ditawarkan tidak merubah cita rasa waffle itu sendiri.
“Untuk topping kami masih random, tapi ke depannya kami akan membuat menu yang lebih premium artinya customer tidak bisa memilih secara bebas,” kata Dhini Shiva, staf gerai kepada detikBali, Selasa (21/11/2022).
Dhini juga menjelaskan, sejauh ini para pembeli baik dari pengunjung lokal maupun mancanegara suka dengan rasa yang ditawarkan oleh gerainya. Hanya sedikit yang komplain soal rasa.
“Pelanggan kebanyakan memesan dick atau Penis Waffle (yang menyerupai alat kelamin pria) ketimbang yang berbentuk vagina (vagina cupcakes). Cowok pun juga memesan yang itu (penis waffle), karena yang suka entertain lebih menarik dan besar (ukuran) dan lebih kenyang,” jelas Dhini.
Baru dibuka sejak 10 Oktober lalu, toko bernama Mr&Mrs.Dick ini sudah memiliki pelanggan cukup banyak. Setiap hari rata-rata dikunjungi 100 orang baik dari lokal maupun mancanegara.
“Penghasilan perhari kira-kira sekitar 3-5 juta kotornya,” tambah perempuan asal Makassar tersebut.
Pemilik resto, Carlo Percuoco (54), terinspirasi membuka usaha waffle berbentuk alat vital saat tinggal di Australia.
Ia mengetahui hal ini dari rekan bisnisnya. Pria berdarah Italia itu, menyebut usahanya ini merupakan yang pertama kali di Indonesia.
“Awalnya saya memang ingin pindah dari Australia dan menetap di Indonesia. Sebelum buka usaha, saya telah melakukan riset dan apakah mungkin membuka usaha dengan konsep seperti ini. Akhirnya saya mendapat izin untuk membuka toko,” kata Carlo.
Carlo memilih Bali sebagai lokasi usahanya karena menilai Pulau Dewata lebih dapat diterima ketimbang di daerah lain. “Setelah konsultasi dengan beberapa elemen termasuk pemerintah akhirnya mendapat izin,” tambahnya.
Meski menyajikan menu makanan yang terlihat ambigu untuk masyarakat Indonesia, Carlo mencoba mengemas tampilan tokonya dengan lebih unik termasuk dengan pemilihan cat pink yang terlihat dominan.
“Ini saya lakukan untuk meninggalkan kesan yang lucu dan imut. Pengunjung jadi tidak keinget unsur vulgarnya (bentuk waffle),” ucap Carlo lagi.
Pria kelahiran Milan tersebut juga mengatakan, kebanyakan pengunjung tokonya senang dengan menu yang ditawarkan.
“Ada yang komplain dua orang di website, dia tidak mau ke sini. Tapi sisanya, dari 100 orang yakni 98 orang, pasti ke sini karena suka. Kebanyakan mereka ke sini untuk menikmati,” jelas Carlo.
Lebih jauh, Carlo tak menampik untuk melebarkan usahanya ini. Ia bahkan sudah berencana untuk membuka cabang baru di Canggu.
“Yang jelas hanya di Bali. Mungkin membuka cabang lagi di Canggu,” harapnya.
Untuk harga sendiri, waffle berbentuk kelamin ini bisa dibilang sangat terjangkau untuk kantong orang lokal dengan banderol 40 ribu rupiah.
Selain kue, pengunjung juga bisa menikmati menu lain, seperti cappucino, latte dan masih banyak lagi.(Sumber)
/