Tekno  

Jadi Investor Baru, Citibank Singapura Miliki 68,71 Miliar Saham GoTo

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) mencatat Citibank Singapura menjadi pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebanyak 68,71 miliar saham atau 5,8% per 2 Desember 2022.

Berdasarkan data pemegang saham GOTO, satu-satunya pemegang saham asal Singapura hanya SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd yang beralamat di Capitagreen Singapore dengan kepemilikan sebanyak 103,12 miliar saham atau 8,71% saham GOTO.

Masuknya Citibank sebagai pemegang saham baru GOTO mengindikasikan bahwa perusahaan investasi asal Singapura melakukan pembelian saham di pasar dalam beberapa hari terakhir.

Masuknya investor ini bisa menjadi sentimen positif terhadap harga saham GOTO, sekaligus dapat mengakhiri turbulensi selama dua pekan terakhir.

Selain Citibank Singapore, nama nama investor kakap lainnya juga terus menambah porsi kepemilikan saham di GOTO. Antara lain, BlackRock yang tercatat menggenggam saham GOTO sebanyak 463,13 juta pada kuartal II-2022. Jumlahnya bertambah menjadi 1,1 miliar per akhir kuartal III-2022.

BlackRock merupakan investor kawakan dengan horizon investasi jangka panjang. Aktivitasnya di pasar selalu menjadi rujukan para hedge fund lainnya.

Selain BlackRock ada nama lain yang juga terpantau mengakumulasi saham GOTO sejak semester II-2022 dimulai seperti State Street Corp, FlexShares Trust, Amplify Investment, Mellon Investment Corporation, Eaton Vance Management, Lion Global Investors Limited, Inspire Investing, hingga Allianz Global Investors Asia Pacific Limited.

Kata analis MNC Sekuritas, Andrew Susilo, data pemegang saham yang dirilis KSEI juga mengonfirmasi bahwa pada akhirnya investor akan melihat fundamental GOTO dan prospek bisnisnya di masa depan.

Terlebih, GOTO telah merampingkan organisasi, memangkas biaya bakar uang dan pada saat yang sama mengoptimalkan sinergi bisnis antar ekosistem untuk menggenjot revenue.

Selama konsumen naik Gojek, memesan makanan di GoFood, belanja di Tokopedia dan bayar pakai Gopay, maka tidak ada alasan untuk khawatir dengan keberlanjutan bisnis perusahaan ini, ujarnya.(Sumber)