Urusan ekonomi dalam negeri, sedikit banyak memang akan dipengaruhi kondisi ekonomi global.
Salah satunya, di tengah ancaman global terkait resesi, perekonomian Indonesia masih bisa bergerak dengan banyak masyarakat menghabiskan uang untuk berwisata.
Begitu dikatakan Wakil Sekertaris Jenderal Partai Nasdem Jakfar Sidik dalam diskusi dan rilis survei Voxpol Center yang bertemakan “Catatan Akhir Tahun: Evaluasi Kinerja PEmerintah Dari Perspektif Demokrasi, Hukum, Ekonomi dan Isu Politik”, di Hotel Amaris, Jakarta, Jumat (23/12).
“Artinya urusan ekonomi ini bukan hanya urusan dalam negeri, tapi dipengaruhi oleh situasi internasional, situasi global,” kata Jakfar
Menurutnya, dengan adanya ancaman resesi global tersebut, yang paling penting pemerintah harus melakukan sejumlah antisipasi atau membuat program sehingga guncangan ekonomi yang terjadi tidak terlalu terasa di Indonesia.
Jakfar mengingatkan masyarakat Indonesia ihwal pidato Presiden Joko WIdodo dalam acara IMF yang digelar di Bali bahwa ancaman resesi akan dirasakan dunia ke depan.
“Seingat saya di 2018, sebelum Pemilu 2019 ada pertemuan besar lebih besar daripada G20 kemarin, yaitu IMF dan World Bank. Waktu itu Presiden Jokowi juga berpidato di Bali, menyatakan bahwa winter is coming,” terangnya.
“Ada perang dagang Amerika dan China yang sampai blok-blokkan ekspor China diblok di Amerika dan lain lain secara substansial perekonomian Indonesia tidak boleh terganggu,” imbuhnya.
Dia menilai, dalam akhir tahun ini banyak masyarakat Indonesia yang berlibur di akhir tahun, sejumlah market mulai bangkit di wilayah wisata. Atas dasar itu, dia menilai perekonomian Indonesia sangat baik walaupun akan ada pengaruh dari ancaman resesi.
“Pemerintah sudah mengingatkan ini kita memasuki resesi 2023, orang masih sempat wisata artinya cadangan dan tabungannya masih cukup untuk menghadapi resesi ini,” pungkasnya.(Sumber)