Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) segera menerapkan skema penyaluran subsidi tertutup untuk LPG 3 kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menjelaskan pemerintah akan menerapkan pembelian LPG 3 kg menggunakan KTP ini bertujuan agar penyaluran subsidi bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak.
“Itu menuju ke distribusi tertutup supaya LPG itu kan ada subsidinya, supaya subsidinya itu tepat sasaran kepada yang berhak,” ujar Erika kepada wartawan di LPG Terminal Tanjung Sekong, Banten, Minggu (25/12).
Untuk menentukan konsumen yang berhak, kata Erika, pihaknya akan mengacu kepada data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Dengan begitu, masyarakat yang tidak tercantum dalam P3KE tidak bisa mendapatkan LPG 3 kg.
“Dengan menyerahkan KTP, kemudian nanti ada data lagi dicocokkan dengan data dari P3KE itu memang orang-orang miskin kemampuannya ke bawah,” ujar Erika.
Pembelian LPG 3 kg menggunakan KTP ini akan berkembang secara bertahap, mulai dari level pangkalan resmi Pertamina, hingga akhirnya diwajibkan di warung-warung atau agen LPG.
Dia menuturkan, pemerintah bersama Pertamina nantinya juga akan memanfaatkan aplikasi MyPertamina untuk distribusi LPG 3 kilogram.
“Itu nantinya dengan MyPertamina juga. Langkah awal dengan KTP dulu ke agen pangkalan,” ungkap Erika.
Meski begitu, Erika enggan menuturkan kapan mekanisme pembelian LPG 3 kilogram menggunakan KTP ini mulai diterapkan dan sampai kapan hingga akhirnya masyarakat harus membeli barang ini melalui MyPertamina.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, mengungkapkan tengah melakukan uji coba menggunakan data P3KE dalam mendistribusikan LPG 3 kg. Dia memastikan volume subsidi LPG di tahun 2023 masih sama, yakni 8 juta metrik ton.
“Uji cobanya itu cocokin data KTP dengan P3KE, jadi mereka yang ada di dalam data itu cukup tempelkan QR code itu ya langsung bisa dapat ke LPH. Mirip banget sama yang BBM tapi ini masih uji coba,” kata Alfian kepada wartawan di Kantor BPH Migas, Senin (19/12).
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Niaga, Irto Ginting, menjelaskan sebetulnya tidak ada perubahan pembelian pada konsumen. Konsumen hanya perlu menunjukkan KTP untuk dicocokkan dengan data P3KE.
Selama proses uji coba di lima wilayah, Irto menyebut, 95 persen pembeli membeli LPG 3 kg sebanyak 1 hingga 4 tabung dalam sebulan.
“Kita sedang uji coba itu saat ini, nanti akan kita kembangkan lagi. Masyarakat tidak perlu khawatir intinya, tidak ada perubahan dalam pembelian LPG 3 kg,” pungkasnya.(Sumber)