Bisnis umrah akan kembali menggeliat di tahun 2023. Optimisme ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP AMPHURI, Azhar Gazali.
“Ini dibuktikan dengan besarnya permintaan di beberapa pengelola umrah,” kata Azhar Gazali kepada kumparan Senin (2/1)
Kendati demikian, besarnya permintaan ini dapat menimbulkan kendala baru terkait peningkatan permintaan ibadah umrah yang juga terjadi di negara lain.
“Ini disebabkan negara-negara lain juga banyak yang masuk ke Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah,” kata Azhar.
Meningkatnya permintaan ibadah umrah dikabarkan berpengaruh pada harga hotel di Arab Saudi.
Kenaikan harga hotel di negara tersebut dikabarkan mencapai 300 persen. Kendala lain terletak pada terbatasnya ketersediaan kamar bagi para jemaat ibadah umrah.
“Paling terasa adalah hotel bintang 5, untuk aat ini travel-travel tidak bisa menjanjikan terlalu banyak untuk ketersediaan kamar bintang 5,” lanjut Azhar.
Kebutuhan jemaat umrah atas akomodasi yang nyaman diyakini dapat mempengaruhi minat masyarakat yang akan menjalankan ibadah. Karenanya, Azhar mengatakan bahwa akan ada penyesuaian harga umrah ke depannya.
“Ada penyesuaian terkait kondisi tersebut. Jika pun tetap diberangkatkan, ada penambahan biaya dari harga yang sebelumnya diberikan oleh pihak travel,” jelas Azhar.
“Keberangkatan di bulan Februari via Jakarta 9 hari hotel bintang 4 harga berkisar di Rp 29 sampai dengan 30 jutaan,” imbuhnya.
Namun, Azhar tetap optimis penyesuaian harga ini tidak akan menyurutkan minat umrah, serta keyakinan bahwa bisnis umrah akan kembali bangkit.
“Optimis pasti. Selama keinginan umrah masih besar dari calon jemaah. Asosiasi dan travel-travel yang bernaung di dalamnya tentu memiliki formulasi tersendiri untuk mengatasi masalah tersebut,” tukasnya.(Sumber)
