3 Kesalahan Terbesar Valentino Rossi Selama 22 Tahun Berkarier di MotoGP

3 kesalahan terbesar Valentino Rossi selama 22 tahun dalam kariernya di MotoGP menarik untuk diulik. Valentino Rossi merupakan salah satu legenda hidup MotoGP yang memiliki banyak sejarah manis dan tak terlupakan.

Selama 22 tahun berkarier, Rossi tak hanya mengukir prestasi juga, tapi ia pun pernah melakukan kesalahan seperti manusia pada umumnya. Selama beraksi di atas apsal, Rossi telah merasakan hampir 120 kali crash. Rossi juga meraih 89 kemenangan dari 367 penampilannya.

Jika dikonversikan rasio kemenangan Rossi sekira 24,24%. Angka tersebut masih jauh dari kata sempurna. Meski demikian Rossi sudah jauh lebih baik dari dua pembalap terbaik MotoGP lainnya.

Lantas apa kesalahan terbesar Valentino Rossi sepanjang kariernya?

Berikut 3 Kesalahan Terbesar Valentino Rossi Selama 22 Tahun dalam Karirnya di MotoGP

3. Meninggalkan Yamaha (2010)

Valentino Rossi saat bela Ducati

Valentino Rossi menjadi pembalap MotoGP terbaik sepanjang tahun 2008. Bergabungnya Lorenzo ke Yamaha menjadi ancaman bagi Rossi kala itu. Meski masih berusia 20 tahun, Lorenzi telah meraih kemenangan yang sama dengan Rossi.

Lorenzo bahkan meraih gelar juara dunia 2010. Karena merasa terancam, Rossi memilih hengkang dari Yamaha dan beralih ke Ducati pada 2011. Sayangnya, hingga dua musim Rossi belum bisa beradaptasi dengan motor Ducati.

Rossi sudah meminta banyak perubahan pada motor Ducati. Tetapi, yang ada motor Ducati masih tetap sama. Akhirnya, 2013 Rossi kembali bergabung bersama Yamaha dan bersama tim satelit tim asal Jepang tersebut di akhir masa pensiunnya, yakni pada MotoGP 2021.

2. Memecat Jeremy Burgess di Valencia (2013)

Valentino Rossi

Kesalahan terbesar Valentino Rossi adalah memecat Jeremy Burgess. Ia adalah Crew chief paling sukses dalam sejarah MotoGP.

Selama 23 tahun kariernya dari 1987 sampai 2009 ia sudah meraih 13 kali gelar dunia. Jeremy Burgess memiliki prinsip menyederhanakan sesuatu yang rumit.

Pada 2013, Jeremy Burgess berkata kepada jurnalis bahwa ia mampu menilai pembalapnya. Pembalapnya dapat meraih kemenangan tanpa dirinya, tetapi tidak dengan gelar dunia.

Mendengar hal itu Rossi langsung memecat Burgess. Ternyata benar, pada 2015 Rossi tidak meraih gelar juara dunia.

1. Memprovoasi Marc Marquez (2015)

Valentino Rossi vs Marc Marquez

Valentino Rossi dan Marc Marquez (Repsol Honda) adalah pembalap dengan rivalitas yang tinggi. Pada MotoGP 2015 hubungan Rossi dan Marquez tidak berjalan baik. Rossi menganggap Marquez berpihak pada Lorenzo, rivalnya di Yamaha.

Apa yang Rossi katakan kepada media tentang Marquez menjadi kesalahan terbesar Valentino Rossi selama 22 tahun dalam kariernya di MotoGP. Karena hal itu hubungannya dengan Marquez jadi buruk.

Demikian 3 kesalahan terbesar Valentino Rossi selama 22 tahun dalam karirnya di MotoGP.(Sumber)