News  

Diamuk Warga! Suami Stroke, Istri Pensiunan Polisi Selingkuh Dengan Pak Kades di Kamar Sebelah

ILUSTRASI

Seorang istri pensiunan polisi selingkuh dengan pak kades di saat suaminya terbaring karena sakit stroke.

Mirisnya, perselingkuhan istri pensiunan polisi itu dilakukan saat si suami berada di rumah.

Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Warga gerebek Pak Kades berinisial NN saat berada dalam satu kamar bersama istri pensiunan polisi berinisial MYZ.

 

Melansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), Pak Kades NN diketahui telah menikah dan memiliki anak.

Begitu pun MYZ, telah memiliki anak dan juga merupakan istri pensiunan polisi berinisial RT.

Saat penggerebekan, warga juga mendapati suami MYZ sedang terbaring di kamar sebelahnya lantaran sakit stroke.

“Mereka digerebek oleh warga pada Rabu (4/1/2023) dini hari di rumah MYZ di Kampung Sere, Desa Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Kamis (5/1/2023).

Saat penggerebekan, lanjut Ariasandy, warga juga didampingi Bhabinkamtibmas Kota Komba, Briptu Bayu Permadi.

Warga mendapati NN sedang berada di salah satu kamar di rumah MYZ.

Kasus itu, kata Ariasandy, telah dilaporkan ke Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Timur, untuk diproses hukum lebih lanjut.

Usai menerima laporan itu, polisi pun meminta keterangan sejumlah pihak terkait dan mendatangi tempat kejadian perkara.

Berdasarkan keterangan sejumlah warga, lanjut Ariasandy, Kades NN kerap mendatangi rumah MYZ dan menginap.

Padahal, sang suami sedang berada di rumah.

“Warga yang kesal dengan ulah NN, kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas untuk menggerebek,” ujar dia.

Bhabinkamtibmas pun mendampingi penggerebekan untuk mengantisipasi kejadian main hakim sendiri oleh warga setempat.

Kasus itu, sedang didalami aparat Polres Manggarai Timur.

Polisi telah memeriksa tujuh orang saksi, serta mengamankan beberapa barang bukti.

 

Pak RT Selingkuh dengan Istri Kades

Perselingkuhan menggemparkan warga di Desa Datar, Kecamatan Cidahu, Kuningan, Jawa Barat, pasalnya seorang Ketua RT diketahui telah ‘main serong’ dengan istri dari kepala desa (kades) setempat.

Kejadian tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 29 detik tersebut tampak seorang pria diamankan petugas kepolisian, melewati kerumunan massa.

Massa pun berteriak, dan mulai menghujani pria tersebut dengan bogem mentah, sesekali tendangan.

 

Warga menyebut wanita yang terlibat perselingkuhan tersebut merupakan istri dari tokoh masyarakat.

Ketua RT dan istri Kades tersebut awalnya merupakan warga Desa Datar.

Namun kini keduanya disebut-sebut sudah tak tercatat lagi sebagai warga desa setempat.

Melansir TribunJabar.id, warga desa mengusir keduanya.

“Mereka tidak lagi tinggal di desa ini. Mereka sudah bukan warga desa kami lagi,” kata seorang warga, Suryana (55), Rabu (4/1/2023).

Suryana mengatakan, informasinya, istri kepala desa kini berada di Jakarta.

Sedangkan ketua RT ditahan di Polsek Cidahu.

 

Dalam video yang beredar awalnya menyebut merupakan aksi penggerebekan.

Tampak petugas kepolisian nampak kewalahan mengamankan pria yang disebut-sebut Ketua RT tersebut.

Salah seorang warga, Wawan, membenarkan, video tersebut diambil di Desa Datar.

“Soal video itu benar terjadi di tetangga desa. Warga ngomongnya terjadi di Desa Datar,” kata Wawan, Rabu (4/1/2023).

Wawan mengatakan ketua RT dikeroyok lantaran warga marah pria itu berselingkuh dengan istri tokoh masyarakat setempat.

“Informasi beredar, video itu dugaannya akibat selingkuh ketahuan. Nah, perselingkuhan itu terjadi pada istri kades dan seorang pria yang masih warga setempat,” katanya.

Camat Cidahu, Agus Suryo membenarkan soal perselingkuhan warganya itu.

“Itu benar dan itu kejadiannya kemarin (Selasa, 3/1/2023) siang,” kata Agus.

Agus menjelaskan, peristiwa yang sebenarnya bukanlah penggerebekan seperti dalam video yang tersebar.

Melainkan pengusiran terhadap pasangan itu dari rumah yang biasa mereka tempati.

“Saat tindakan itu, kami berkoordinasi dengan jajaran muspika juga,” ujar Agus.(Sumber)