Tekno  

Hacker Jebol Activision, Curi Data Perusahaan dan Timeline Game Call of Duty

Penerbit game raksasa, Activision, dilaporkan diserang oleh hacker. Klaim menyebut hacker memperoleh akses ke data internal mulai dari data pegawai hingga timeline update game Call of Duty.

Hacker memperoleh akses melalui serangan phising SMS, yang menargetkan karyawan Activision untuk mencuri akses internal.

Serangan phising terjadi pada 4 Desember. Ahli keamanan siber dari vx-underground berhasil memperoleh screenshot data yang terakses, seperti timeline perilisan patch dan update game Call of Duty.

Insider Gaming melaporkan bahwa hacker berhasil mencuri data lengkap pegawai, seperti nama, email, nomor HP, penghasilan dan lokasi kerja.

Namun Activision membantah bahwa hacker memperoleh akses ke data sensitif. Activision juga tidak memvalidasi keabsahan screenshot timeline perilisan Call of Duty di atas.

“Pada tanggal 4 Desember 2022, tim keamanan informasi kami dengan cepat menangani upaya phishing SMS dan menyelesaikannya dengan cepat,” ungkap juru bicara Activision Blizzard, Joe Christinat kepada The Verge melalui email.
“Setelah penyelidikan menyeluruh, kami memutuskan bahwa tidak ada data sensitif karyawan, kode game, atau data pemain yang diakses.”

Ini bukan kali pertama serangan siber menyerang penerbit game besar. Pada tahun September 2022 lalu, serangan siber besar-besaran menyerang penerbit game besar lainnya, Rockstar Game. Hasilnya 90 video dari gameplay GTA VI yang masih dalam pengembangan, bocor ke publik.(Sumber)