News  

Lokalisasi di Jatim Ini Tetap Buka, Tapi PSK Wajib Tadarus dan Tarawih

Kebijakan nyeleneh terjadi di Situbondo. Di tengah daerah lain tegas menutup lokalisasinya saat Ramadhan, di sini lokalisasi justru diperbolehkan tetap buka.

Namun syaratnya, para pekerja seks komersial (PSK) diwajibkan mengikuti salat tarawih. Selain itu, mereka juga wajib ikut tadarus.

Apa alasan Satpol PP tidak menutup lokalisasi tersebut? Yuk simak sederet faktanya!

1. Ada Beberapa Lokalisasi Gelar Tarawih-Tadarus
Tarawih dan tadarus akan digelar di beberapa lokasi. Yakni lokalisasi ilegal dan tempat-tempat yang selama ini dikenal sebagai tempat mangkalnya para PSK di Situbondo.

Beberapa titik lokalisasi ilegal tersebut diantaranya bekas lokalisasi Gunung Sampan (GS), Burnik, Bandengan, Nyiuran, maupun beberapa titik lainnya.

Tempat-tempat tersebut berada di wilayah Kecamatan Banyuglugur di sisi paling barat kabupaten Situbondo hingga Asembagus di bagian timur.

“Memang kami tidak melakukan penutupan secara resmi,” kata Kasat Polisi PP Situbondo, Buchari, Kamis (23/3/2023).

2. Satpol PP Kantongi Data Para PSK
Buchari menyebut, para PSK harus mengikuti tarawih dan tadarus selama bulan Ramadhan di musala yang berada di sekitar tempat mereka biasanya mangkal. Pihaknya sudah mendata para PSK ini.

“Mereka sudah kami lakukan pendataan. Nanti sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan pengecekan,” tutur Buchari.

Beberapa saat sebelum bulan Ramadhan, Sat Pol PP telah melakukan sosialisasi kebijakan tersebut. Yakni dengan mendatangi lokasi mangkalnya para PSK. Mereka diberikan pemahaman tentang kebijakan tersebut.

3. Akan Disanksi jika Melanggar
Beberapa langkah tegas telah disiapkan untuk menindak PSK yang melanggar. Antara lain membawa mereka ke kantor Satpol PP untuk ditindak serta menutup lokalisasi tersebut.

Menurut Buchari, pihaknya sudah menyiapkan sanksi kepada para PSK yang melanggar aturan tersebut. Yaitu langsung membawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pembinaan, maupun menutup lokalisasinya.

“Kami persuasif dulu. Kalaupun akan ada tindakan, sifatnya bertahap. Yaitu mereka harus ikut tarawih dan tadarus. Kalau melanggar kesepakatan, baru kami akan bertindak tegas,” jelas Buchari.

4. Alasan Satpol PP Tak Tutup Lokalisasi
Buchari mengaku, langkah tidak menutup lokalisasi dan mewajibkan PSK tarawih ini dianggap lebih berdampak positif.

“Di bulan suci Ramadhan ini kesempatan untuk membina spiritual mereka,” jelas Buchari.

5. Langkah Pembinaan PSK Selama Ini Gagal
Buchari melanjutkan, selama ini sudah ada beragam cara dilakukan untuk melakukan pembinaan terhadap para PSK di lokalisasi tersebut. Termasuk dengan tindakan represif. Tetapi, pada akhirnya praktik bisnis esek-esek itu tetap kambuh.

“Perlu digarisbawahi, bukan kami membolehkan atau mengizinkan prostitusi lho ya. Tapi mereka kami ajak tarawih dan tadarus agar tersirami rohaniahnya. Tiap hari kami tetap patroli kok,” kata Buchari.

Setiap hari, kata dia, tim gabungan yang terdiri dari Kodim, Polres, PM, tetap melakukan patroli rutin di kawasan lokalisasi tersebut. Itu dilakukan untuk memonitor situasi saat bulan suci Ramadhan di Situbondo. Termasuk di tempat-tempat prostitusi.(Sumber)