News  

Warga Duren Sawit Terkejut Polisi Gerebek Rumah Mewah dan Tahan Puluhan WNA

Warga Duren Sawit kaget tiba-tiba rumah mewah yang berada di Jalan Selat Batam digerebek sejumlah anggota polisi pada Selasa (4/4/2023).

Salah satu warga sekaligus saksi bernama Eni (33) mulanya hanya melihat beberapa orang mencurigakan berdiri di depan kediamannya, tak jauh dari rumah mewah sebelum digerebek.

Eni sempat mengira sekelompok orang itu penagih utang atau debt collector yang sedang memburu target. Ia hanya melihat orang datang sembari bicara di ujung telepon.

Dalam ingatannya, Eni mendengar orang itu bicara, “Bang, anggota sudah bisa masuk.” Tak lama, banyak mobil memasuk gang rumah Eni.

“Mobil yang ketiga datang isinya ternyata rombongan Bareskrim. Mereka turun, terus pakai las punya tukang buat memotong gembok pagar rumah mewah itu,” ujar Eni, Rabu (6/4/2023)

Tak sangka ada 20 WNA Polisi langsung membuka paksa pagar rumah mewah itu saat penyerbuan berlangsung. Tak disangka, di dalamnya ada 20 orang warga negara asing (WNA).

“Warga langsung ramai. Kami bingung karena enggak ada yang tahu kalau rumah itu ternyata seramai itu,” terang Eni. Menurut Eni, rumah itu sempat kosong selama dua hingga tiga bulan sebelum dikontrakkan.

Pada periode itu, ada seorang pekerja yang menjaga rumah mewah itu. Pekerja itu langsung pindah ke Garut ke tempat pemilik rumah setelah rumah mewah itu dikontrakkan orang-orang yang digerebek.

Ia mendengar kabar bahwa penggerebekan berkaitan dengan narkoba dan penipuan. Namun, informasi tersebut belum terkonfirmasi keberannya.

Atas kejadian itu Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno mengatakan, tidak ada penggerebekan pada Selasa pagi di kawasan perumahan itu.

“Kami tidak ada giat penggerebekan,” ujar dia ketika dikonfirmasi terpisah. Kompas.com mencoba mengonfirmasi kabar terkait keterlibatan Bareskrim Polri dalam penggerebekan itu, seperti yang dikatakan Eni. Hingga berita ini ditulis, Sutikno masih belum memberi jawaban.

Tak pernah tampak ada aktivitas Eni mengaku tak pernah melihat adanya aktivitas di kediaman mewah itu. Bahkan, kata Eni, pada malam hari pun rumah itu tampak gelap.

Hanya satu lampu saja yang menyala di teras. Cahayanya pun kurang terang, sehingga membuat bangunan tampak seperti rumah kosong.

Eni menuturkan, rumah itu sudah dikontrak selama dua hingga tiga bulan oleh orang-orang yang terjaring dalam penggerebekan.

Namun, selama ini hanya dua orang saja yang tampak sering keluar dan masuk rumah itu. Sesekali, mobil katering dan ojek online datang untuk mengantarkan makanan.

“Yang kelihatan cuma dua orang lokal (warga negara Indonesia), kayaknya mereka warga sini,” terang Eni.(Sumber)