News  

Samakan Muhammadiyah Dengan Syiah, Ustadz di Payakumbuh Dilaporkan ke Polisi

Ustaz Hafzan El Hadi, seorang ustaz di Payakumbuh, Sumatera Barat dipolisikan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Hal ini dibenarkan oleh Deri Rizal, selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat.

“Sudah dilaporkan dengan kawan-kawan angkatan muda Muhammadiyah. Dia samakan Muhammadiyah dengan sekte syiah,” ujar Deri saat dihubungi kumparan, Rabu (26/4).

Masalah ini muncul, usai Hafzan menyebut Muhammadiyah sebagai ormas pemecah belah. Berikut narasi yang ditulis ustaz tersebut:
“Yang masih menganut sekte Muhamm*diyah biar melek, ini sisi kesamaannya dengan Syi’ah. Ber-Islam lah tanpa Ormas,” begitu narasi dalam postingannya sembari menyematkan video Ustaz Farhan Abu Furaihan. Hafzan mengunggah komentar tersebut di facebook miliknya, Hafzan El Hadi.

Deri mengaku telah berupaya mengklarifikasi Hafzan melalui nomor telepon yang tertera di brosur.
“Dikontak, tapi tidak ada dijawab langsung oleh ustaz itu. Ada yang merespons tapi tidak memuaskan, tidak sesuai diharapkan. Tidak mau klarifikasi dan minta maaf,”

sambungnya.

Hafzan akhirnya meminta maaf melalui video. Namun Deri menegaskan, kasus tetap berlanjut di kepolisian.
“Jadi ini dianggap melanggar UU ITE dilaporkan. Beberapa hari kemudian sudah ada video minta maaf dan klarifikasi. Video minta maaf. Sampai sekarang untuk laporan tetap jalan. Kasus tetap lanjut,” tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Payakumbuh, AKP Elvis Susilo menyebutkan, laporan terkait kasus ini telah diterima. Pihak kepolisian menindaklanjuti dan mempelajari.

Elvis mengungkapkan, saat ini, pihaknya sedang melaksanakan rapat membahas persoalan kasus tersebut.
“Iya, ini LP sudah ada. Kami akan panggil saksi dan terlapor. Sekarang kami sedang rapat membahas persoalan ini. Tentunya kami menjalankan sesuai SOP. Kami pelajari, unsur pidananya masuk ke pasal mana, apakah ITE dan lainnya,” kata dia.

Dalam sebuah video, Ustaz Hafzan El Hafdi menyampaikan permohonan maafnya. Terkait pernyataannya itu, berawal ketika Hafzan mengaku kesal dengan tidak satunya perayaan Idul Fitri di Indonesia yang selalu berbeda. Ia kecewa dan sedih dengan ketidakseragaman ini.

Terlebih, ia meyakini Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab untuk menentukan hari Lebaran, sama dengan Syiah.

“Ini yang membuat saya geram, yang akhirnya membuat statement. Itu berawal dari video yang saya dapati di grup WA, dari Ustaz Farhan Abu Furahain tentang kesamaan pengambilan metode hisab yang dalam video tersebut disertakan pertama kali, diambil oleh syiah khafilah,” kata Hafzan dalam video.

Ia lalu mengunggah kembali video dari Ustaz Farhan Abu Furahain tersebut dengan menyertakan kalimat yang tendensius dan menyasar Muhammadiyah. Kalimat tersebut kurang lebih berbunyi ‘yang masih menganut sekte Muhamm*diyah biar melek, ini sisi kesamaannya dengan Syiah. Ber-Islam-lah tanpa ormas’.

Meski begitu, Hafzan mengaku telah mengedit kalimat tersebut berulang kali. Tapi, ucapan awalnya yang viral dan tersebar di sosial media.

“Tapi qadarullah, tulisan pertama itu yang tersebar, tulisan yang sebelum kita edit yang tersebar dan itulah yang memunculkan kegaduhan di masyarakat kita dalam persatuan berbangsa dan bernegara. Khususnya persatuan kaum muslimin di negeri kita ini,” lanjut Hafzan dalam video tersebut.
Belum ada tanggapan Hafzan soal adanya pelaporan terhadap dirinya tersebut.(Sumber)