Keputusan PDI Perjuangan memajukan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dinilai sebagai gangguan terhadap Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum (ketum) partai banteng moncong putih.
Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai, Megawati memutuskan Ganjar sebagai capres dipengaruhi oleh Jokowi lewat sejumlah skema.
“Ini terjadi (keputusan kepada Ganjar sebagai capres PDIP) karena ditenggarai Jokowi bermanuver mewacanakan membentuk Koalisi Besar,” ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (6/5).
Ia menjelaskan, manuver Jokowi tersebut membuat rencana Megawati memajukan Ketua DPR RI, Puan Maharani, gagal.
“Jokowi hanya bisa melakukan intervensi terhadap PDIP, merecoki keinginan dari Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dalam pengambilan keputusan,” tuturnya.
Meski Jokowi berhasil membuat Megawati memilih Ganjar sebagai capres dari PDIP, namun Efriza memprediksi tujuannya tidak akan tercapai.
“Ganjar bukanlah sosok yang sepenuhnya dikendalikan oleh Jokowi, karena ia malah yang membuat Jokowi malu, melecehkan karena membangkang dan membatalkan Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20,” demikian Efriza menambahkan.(Sumber)