Amarah Susi Pudjiastuti sang pemilik Susi Air tidak terbendung kala membicarakan penyanderaan pilotnya, Captain Philip Merthens, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Susi mengungkapkan kekecewaannya itu saat bertelepon dengan Karel Phil Erari, tokoh gereja di Papua. kumparan mendapatkan rekaman percakapan ini pada Jumat (5/5).
“Saya marah, kalau Pak Bishop tanya saya saya mau apa, kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI, saya bom semua sendiri, saya marah,” kata Susi.
Susi tak habis pikir kenapa KKB malah membantai pasukan TNI yang datang untuk mengevakuasi Philip—yang disandera KKB Papua sejak 7 Februari 2023. “Padahal pasukan itu bukan untuk menyerang KKB,” katanya.
Kontribusi Susi Air untuk Papua
Kepada Karel, Susi mengungkit kontribusinya untuk Papua. Sudah lebih dari 20 tahun, misalnya, Susi Air terbang di Papua. Susi juga secara langsung membantu masyarakat.
“Saya kasih obat-obatan, tangan saya mencuci luka orang-orang anak-anak Papua,” kata Susi.
Susi menyinggung pula nama Egianus Kogoya, pemimpin KKB yang turut menyandera Captain Mehrtens. Susi pernah bertemu dengan Daniel Yudas Kogoya, ayah Egianus—dan menurutnya Daniel adalah orang baik.
“Kenapa Egianus Kogoya menjadi orang biadab, bakar pesawat yang selama ini bawa makanan, obat-obatan, membawa orang Papua ke mana saja diperlukan?” kata Susi.
“Apa dosa saya? Apa salah saya? Saya marah sekali, setelah tahu mereka bunuh juga Pasukan TNI yang tidak mau ngapa-ngapain,” lanjut Susi.
Menurut Susi, pasukan TNI yang diserbu KKB itu adalah anak-anak muda bukan pasukan tempur, lantas kenapa KKB menembaki mereka begitu saja. “Terpikirkah oleh Egianus Kogoya dan kawan-kawan?” ujar Susi.
“Saya bicara sambil menangis karena marah. Kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri menghidupi ribuan orang, kalian aniaya itu, saya marah, saya sedih,” kata Susi.
Karel Turut Menangis: Ini Bikin Malu Orang Papua
Karel pun meminta maaf atas apa yang terjadi. “I’m so sorry, Bu Susi,” katanya.
“Saya juga ikut menangis, saya marah juga. Ini bikin malu orang Papua,” kata Karel.
Karel mengatakan minggu depan akan ke Jakarta, untuk melobi agar segera ada Perpres untuk pembebasan Captain Mehrtens dengan segera.
“Harus ada tindakan dari Egianus Kogoya dan teman-teman supaya melepaskan pilot itu tanpa syarat,” ujar Karel.