Seorang teknisi di Kota Semarang, Andrianus Wibowo (36), tewas akibat terjepit lift di gedung E kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah. Ia tewas saat hendak menolong orang yang terjebak di lift.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan, peristiwa itu terungkap saat polisi mencurigai adanya ambulans yang mendatangi gedung E. Saat itu di depan kompleks kantor Gubernur ada aksi unjuk rasa.
“Berawal dari tadi kan kami melaksanakan pengamanan demo kemudian di sekitar jam 16.00 kuta melihat ada ambulans masuk ke arah sini. Makanya timbul kecurigaan dari kami kami melakukan pengecekan ternyata di sini ditemukan trouble pada saat kegiatan perawatan lift di gedung E,” ujar Donny di lokasi, Senin (8/5).
“Korban seperti terjepit oleh lift yang kemudian ketika kita bantu upaya evakuasi korban akhirnya meninggal di rumah sakit. Posisi terjepit di sekitar lift lantai 3 menuju 4,” jelas dia.
Berdasarkan keterangan saksi, korban dan salah satu rekannya Harista Rifai (35) melakukan perawatan rutin dibantu dua petugas dari gedung E di lantai empat. Ada dua lift di lokasi tersebut yakni lift kiri dan kanan. Liff kiri sudah selesai dicek dan dalam tahap inspeksi.
Lift kiri tersebut ternyata digunakan oleh penghuni gedung. Padahal seharusnya lift tidak boleh digunakan karena masih dalam tahap inspeksi. Kemudian penghuni gedung tersebut terjebak di antara lantai 3 dan 4.
“Sebenarnya lift yang 1 sudah dalam tahap pemeriksaan tapi masih dalam tahap inspeksi. Ketika digunakan ada yang terjebak di lift akhirnya dua orang teknisi ini membantu untuk mengeluarkan yang terjebak di dalam lift,” ungkapnya.
“Nah dari situ mungkin komunikasi antar 2 teknisi ini dengan bagian yang naik turunkan lift itu tidak sinkron pada akhirnya teknisi yang di dalam kebetulan korban saat itu akhirnya terjepit,” jelas dia.
Posisi Ditemukan Jenazah
Saat ditemukan posisi korban ada di atas sangkar lift, menghadap pintu. Sementara kakinya terjepit bagian depan lift.
“Posisi korban saat ditemukan di batas sangkar tapi sebagian badan korban turun ke bawah. Jadi kalau kita lihat di lift ada celah kecil di depan pintu. Kita belum tahu apa yang dilakukan korban pada saat itu. Posisi korban di luar sangkar ketika ditemukan ditemukan di situ. Terjepitnya justru di atas sangkarnya itu kita masih cek korban terkena apa terbentur apa,” imbuh dia.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan. Termasuk memeriksa kemungkinan kesalahan prosedural dalam perawatan lift tersebut.
“Nanti kami akan periksa terkait masalah teknisi-teknisinya apakah SOP nya sudah dilakukan secara prosedur atau tidak nantinya akan kita update,” kata Donny.(Sumber)