Membedah Isi Lagu-lagu Coldplay: Cinta, Dunia dan Semesta

Setelah penantian panjang, Coldplay akhirnya akan menyambangi Indonesia dalam tur bertajuk “Music of the Spheres”. Konser tersebut akan digelar pada 15 November mendatang di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Tentu kabar ini mendapat respons yang sangat baik bagi penggemar Coldplay di Tanah Air.

Jauh sebelumnya, band asal Inggris ini sempat dikabarkan tidak ingin menggelar konser di Indonesia, lantaran banyaknya masalah lingkungan dan inklusivitas. Apalagi kita sama-sama tahu, Coldplay kerap mengkampanyekan soal lingkungan dan aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Untuk menyambut kedatangan mereka, kumparan pun membedah seluruh lirik lagu dari 12 album yang dimiliki Coldplay dari tahun 1999 hingga 2021.

Bicara Motivasi Kehidupan
Selama 24 tahun berkarya di dunia musik, Chris Martin dkk memproduksi 117 lagu di 12 album. Ini belum termasuk dengan lagu featuring bersama artis-artis lain.

Pada 1999, Coldplay merilis album berjudul The Blue Room. Dalam mini album tersebut terdapat 5 lagu dengan judul Bigger Stronger, Don’t Panic, See You Soon, High Speed, dan Such A Rush. Kelima lagu tersebut memiliki tema besar yang berbicara soal kehidupan.

Tema kehidupan yang dibahas pun bervariasi. Mulai dari berisikan pemberian semangat saat seseorang sedang mengalami keputusasaan hingga penggambaran kehidupan yang penuh dengan harapan.

Tak hanya di album The Blue Room, lagu-lagu Coldplay yang berbicara soal kehidupan tersebar di album-album yang lain, seperti A Head Full of Tears (2015), A Rush of Blood to the Head (2002), Everyday Life (2019), Ghost Stories (2014), Global Citizen (2018), Kaleidoscope (2017), Music of The Spheres (2021), Mylo Xyloto (2011), Parachutes (2000), The Blue Room (1999), Viva La Vida (2008), X&Y (2005).

Dalam catatan kami, ada 49 lagu milik Coldplay yang membicarakan motivasi kehidupan. Tak hanya soal itu, tema percintaan juga jadi favorit ke-2 yang paling banyak dibahas dalam lagu-lagu mereka, jumlahnya ada 28 lagu.

Kemudian, lagu dengan tema kehilangan ada 16 dan disusul dengan tema-tema lainnya, seperti permasalahan, pertemanan, lingkungan, hingga revolusioner. Klasifikasi ini kami lakukan dengan mengekstrak lirik lagu di semua album mereka.

Love, World, & Universe

Selain itu, kami juga membedah kata apa yang paling banyak disebutkan dalam lirik di 117 lagu mereka. Dari keseluruhan lagu tersebut, kami menemukan kata “Love” menjadi paling banyak disebut, yaitu sebanyak 119 kali.

Kemudian, “World” menjadi kata kedua terbanyak yang terdapat pada lirik lagu-lagu mereka, yakni 111 kali. Kata “Universe” berada urutan ke-3, yaitu 53 kali.

Salah satu lagu paling hits milik Coldplay yang berisi kata “Love” adalah Yellow. Lagu dari album Parachutes yang rilis tahun 2000 ini bercerita tentang cinta tak terbalas.

Your skin, oh, yeah, your skin and bones
Turn into something beautiful
You know, you know I love you so
You know, you know I love you so.”

Pada bagian chorus-nya, Coldplay menggunakan ungkapan cinta dan pujian kepada sosok yang cantik. Frasa “I love you so” ini muncul di tiap chorus.

Di bagian verse, lagu ini mengungkapkan betapa seorang pria rela berkorban untuk perempuan yang dicintainya dengan tulus.

Sementara kata “World” cukup banyak ditemukan di salah satu hits legendaris Coldplay, yakni Viva la Vida. Kata “World” disebut sebanyak 4 kali pada lagu ini.

Lagu yang bermakna tentang runtuhnya sebuah monarki itu memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Song of the Year di Grammy Awards 2009.

I used to rule the world
Seas would rise when I gave the word
Now in the morning, I sleep alone
Sweep the streets I used to own.”

Kata tersebut muncul di awal lagu, yakni pada verse pertama. Secara keseluruhan, lagu ini bercerita soal mengenang masa kejayaan hingga akhirnya kerajaan runtuh.

Lagu Viva la Vida pun ditutup dengan kata “World”, yakni dalam kalimat “But that was when I ruled the world”

Lagu-lagu Coldplay juga banyak menggunakan kata “Universe”. Ini seperti yang ada pada tembang kolaborasinya dengan grup BTS, “My Universe”.

Hits yang rilis pada tahun 2021 tersebut bercerita soal kisah cinta yang rumit. Meski memakai dua bahasa, yakni bahasa Korea dan Inggris, kata “Universe” menonjol pada bagian-bagian yang dinyanyikan Chris Martin. Seperti pada verse 1 berikut:

You, you are my universe
And I just want to put you first
And you, you are my universe, and I.”

Deretan Fakta soal Coldplay
Sebelum Coldplay terbentuk, Chris Martin sempat membuat duo bersama gitaris utama, Johnny Buckland. Saat itu, mereka berkuliah di University College London (UCL) dan memutuskan untuk membuat duo pada tahun 1996 bernama Pectoralz.

Tak lama setelah itu, basis Coldplay Guy Berryman bergabung dan berganti nama menjadi Starfish. Selang 2 tahun, drummer sekaligus vokalis pendukung, Will Champion akhirnya bergabung. Coldplay pun terbentuk pada tahun 1998.

Coldplay juga memiliki peran mempopulerkan penggunaan Xyloband di konser-konser. Xyloband merupakan gelang LED yang dikendalikan dengan gelombang radio dan bisa membuat gelang tersebut berubah-ubah warna tergantung musik yang sedang bermain.

Xyloband ini dikenalkan Coldplay saat tur konser Mylo Xyloto tahun 2012. Dan sejak saat itu banyak konser-konser dari musisi lain yang memanfaatkan Xyloband ini.

Tur konser Music of the Spheres yang akan dilaksanakan di GBK mendatang juga disebut sebagai konser paling ramah lingkungan yang diselenggarakan. Dalam konser tersebut, terdapat fasilitas-fasilitas pendukung konser yang dinilai ramah lingkungan, seperti lantai dansa yang dapat menghasilkan energi kinetik dan terdapat juga sepeda statis.

Selain itu, mereka juga menaruh perhatian penting dalam upaya penghijauan kembali (reboisasi). Dari penjualan satu tiket setiap konser, terdapat pohon yang ditanam dan dilindungi.

Kesungguhan mereka dalam peduli lindungan juga terlihat dari sang vokalis, Chris Martin. Ia pernah secara mandiri naik transportasi umum untuk berangkat ke konsernya yang diselenggarakan di arena O2, London. Saat itu, Chris memanfaatkan penggunaan kereta bawah tanah.

Atas kepopulerannya, Coldplay disebut-sebut memiliki kekayaan bersih 477 juta dolar AS atau setara dengan Rp 7 triliun. Berdasarkan laporan The Richest, kekayaan itu diperoleh dari royalti lagu, penjualan album, hingga tur konser.(Sumber)