News  

Sempat Diremehkan, Tukang Galon Keliling Lolos Jadi Anggota DPRD

Pesta Demokrasi atau Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia telah dilaksanakan pada 17 April 2019 lalu. Seluruh rakyat Indonesia telah menyalurkan haknya untuk memilih pemimpin untuk 5 tahun kedepan.

Tak hanya memilih calon presiden dan wakilnya, pemilu 2019 juga memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPR.

Hasil sementara pemilu 2019 telah diumumkan melalui sistem hitung cepat atau quick count. Lembaga Indikator Politik Indonesia pun telah merilis hasil quick count pemilihan legislatif 2019 dengan data masuk 99,90 persen.

Dilansir dari Gridhot.ID, ada sembilan partai politik yang lolos ambang batas empat persen untuk duduk di kursi parlemen.

Sembilan parpol tersebut, yakni PDIP meraih 18,89 persen, Gerindra (12,68), Golkar (11,8), PKB (10,14), Nasdem (9,05), PKS (8,18), Demokrat (7,63), PAN (6,56) dan PPP (4,4).

Seperti yang diketahui, pada pemilu 2019 ini tidak hanya menjadi panggung bagi para politisi saja. Melainkan banyak calon legislatif (caleg) dari berbagai kalangan yang turut mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.

Seperti yang diwartakan Kompas, Agung, berprofesi sebagai tenaga hororer di Puskesmas dan pengantar air galon pun ikut maju sebagai calon anggota legislatif DPRD Muna Barat.

Agung Darma sendiri merupakan warga Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.

Tak disangka-sangka, rupanya nasib mujur tengah menyelimuti pengantar galon berusia 28 tahun ini. Pasalnya, Agung Darma berhasil mengalahkan lawan politiknya dengan mengamankan satu kursi di DPRD Muna Barat dalam pencoblosan pemilu 17 April lalu.

“Alhamdulillah senang sekali. Senangnya itu karena dukungan orangtua yang begitu full memberikan semangat dan antusiasme masyarakat.”

“Dengan keberhasilan ini, semua turut bangga karena perjuangan bersama-sama, kita menangi pertarungan ini,” kata Agung, Kamis (25/4/2019) dikutip dari Kompas.

Agung Darma sendiri tak menyangka lolos di DPRD Kabupaten Muna Barat lantaran banyak yang meremehkannya.

Hal itu karena melihat pekerjaan Agung Darma hanyalah sebagai pengantar air galon. Apalagi, Agung Darma harus menghadapi lawan politik yang kuat, baik dari sisi ketokohan maupun finansial.

“Tidak semua perjuangan itu diukur dengan finansial.”

“Karena perjuangan kami ini dipandang enteng dari beberapa kalangan masyarakat dan merasa sudah besar. Makanya kami jalani dengan ikhlas dan alhamdulillah (lolos),” tuturnya.

Bersama Partai Demokrat, Agung Darma menjadi caleg dengan Daerah Pemilihan Muna Barat I yang meliputi Kecamatan Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi, dan Sawerigadi.

Dari hasil penghitungan suara, Agung Darma berhasil mendapatkan suara terbanyak dengan memperoleh 732 suara. Perolehan suara Agung Darma pun mengalahkan Ketua DPC Demokrat Muna Barat yang hanya mendapat 520 suara.

“Kami juga tidak menyangka mengalahkan ketua partai DPC. Tapi itulah realitas bahwa tidak selamanya pimpinan partai menjadi pemenang.”

“Hari ini kami sudah buktikan dengan perjuangan yang panjang. Alhamdulillah kami bisa kalahkan beliau,” ucap Agung.

“Yang saya lakukan ke depan, tetap kepada janji politik kami bahwa pertemanannya selamanya.”

“Artinya, tetap menjalin silaturahmi. Kebetulan saya perawat. Kalau ada yang sakit, kami bantu,” ujarnya.

Sementara sang ibu, Wa Malu, juga tak menyangka jika anaknya berhasil meraih suara terbanyak dan lolos dalam pertarungan caleg.

“Saya sangat bersyukur. Saya hanya berdoa terus agar anak saya berhasil lolos.”

“Apalagi kalau diingat-ingat, pekerjaan anak saya ini setiap hari antar galon dan honorer di puskesmas. Saya bersyukur sekali,” kata Wa Malu. [grid.id]