News  

Survei SMRC: 4 Juta Manusia Bakal Turun ke Jalan Jika MK Putuskan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru saja merilis hasil survei mereka mengenai animo masyarakat yang akan melakukan protes jika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pemilu legislatif akan kembali pada sistem proporsional tertutup atau yang dikenal coblos partai.

Direktur riset SMRC, Deni Irvani menyatakan, sebanyak 53 persen masyarakat akan berdemo secara terbuka jika MK pada Kamis (15/6/2023) mendatang, memutuskan mengabulkan gugatan.

Deni menjabarkan, dari jumlah 53 persen yang akan melakukan protes secara terbuka, sebanyak 70 persen akan protes melalui media sosial seperti Instagram, Twitter atau Tiktok dan sebanyak 22 persen akan melakukan protes dengan turun ke jalan. Total masa yang akan turun ke jalan, diprediksinya mencapai 4 juta manusia.

“Jadi kalau dari total populasi sekitar 2 persen kita capture menyatakan protes dengan demonstrasi untuk berjalan tidak banyak kalau udah rangkap persentasenya. Tapi kalau kita konversi kepada jumlah penduduk atau jumlah pemilih yang sekitar 200 jutaan itu, ya ada 4 jutaan turun ke jalan, bisa penuh jalan,” kata Deni dikutip Inilah.com di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

SMRC
SMRC merilis hasil survei mengenai animo masyarakat yang akan protes jika MK memutuskan pemilu legislatif kembali pada sistem proporsional tertutup. (Foto: Inilah.com/ Tangkapan layar)
Lebih jauh ia mengatakan, jumlah 53 persen responden yang setuju, berasal dari survei sebelumnya yang menyatakan sebanyak 64 persen responden tidak mendukung jika MK kembali memutuskan sistem pemilu coblos partai. Jumlah 64 persen tersebut, merupakan perhitungan suara dari 24 persen responden yang mengetahui adanya gugatan tentang sistem pemilu ke MK.

“Jumlah sekitar 8 persen dari total populasi ini dalam bentuk yang terakhir mengatakan demikian,” kata dia

Survei mengenai opini pemilihan kritis terhadap sistem pemilu ini berlangsung dari 30 sampai 31 Mei 2023. Survei ini dilakukan dengan teknik memilih sampel melalui telepon acak dengan melibatkan 909 responden dan margin of error sebesar kurang lebih 3,3 persen.(Sumber)