News  

Sadis! Anies Baswedan Diramal Bakal Jadi Gelandangan Politik

Pengamat politik kebablasan. Bisa jadi pengamat politik partisan. Logika akademiknya yang selalu berdasarkan teori keilmuan. Tiba-tiba mendadak jadi dukun politik. Ramalan partisan sebagai sebuah pembenaran bukan kebenaran.

Pemicunya. Gonjang-ganjing rencana pertemuan dua partai politik yang selama 20 tahun terakhir berseteru. PDIP dan Partai Demokrat. Ketua PDIP, Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal bertemu.

Opini dari luar dengan kemasan pengamat politik yang belum tentu mengetahui kondisi nyata Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden. Terutama soal bakal calon wakil presiden pendamping calon presiden Anies Rasyid Baswedan.

Opini yang mengait-ngaitkan pertemuan Puan Maharani dengan AHY bakal diikuti hengkangnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Bumbu-bumbunya membuat gorengan makin terasa sedap. AHY bakal digaet sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. Alat tawar atau bisa juga disebut alat tekan. PK Moeldoko yang sedang berlangsung di Mahkamah Agung.

Koalisi PDIP dan Partai Demokrat yang selama dua puluh tahun terakhir belum pernah berkoalisi. Tak ada hujan, tak ada angin. Mendadak diopinikan mesra. Tanda-tandanya pun tak ada.

Sepuluh tahun SBY jadi presiden, PDIP oposisi. Hal serupa terjadi ketika PDIP berkuasa. Partai Demokrat berada diluar pemerintahan selama Jokowi jadi presiden. Lalu atas dasar apa tiba-tiba kedua partai berkoalisi? Sulit diterima akal sehat.

Aneh bin ajaib! Tiba-tiba PDIP dan Partai Demokrat berkoalisi di Pilpres 2024. Sebuah fakta politik amat sulit terwujud. Dendam politik selama 20 tahun sejak SBY jadi presiden rasanya sulit menjadi kenyataan politik. Ini yang banyak dilupakan oleh pengamat politik.

Padahal Puan Maharani dan AHY belum bertemu. Opini berkembang sedemikian rupa. Cenderung melecehkan. Seolah-olah Koalisi Perubahan untuk Persatuan tak solid. Hanya lantaran Anies Rasyid Baswedan belum mengumumkan calon wakil presidennya.

Mengompor-ngompori AHY dan Partai Demokrat untuk hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) hanya karena Anies Rasyid Baswedan belum dlmengumumkan calon wakil presiden. Praktis bila Partai Demokrat keluar dari KPP, Anies Rasyid Baswedan gagal nyapres. Benarkah?

Bila Anies Rasyid Baswedan gagal nyapres. Seorang pengamat menyebut Anies Rasyid Baswedan bakal jadi gelandangan politik. “Kalau Demokrat memang jadi pindah ke PDIP, praktis Koalisi Perubahan tidak memenuhi syarat PT (presidential threshold) 20 persen. Ini artinya Anies akan berpeluang menjadi gelandangan politik,” kata seorang pengamat politik pada situs berita online, Selasa (13/6).

Ada pula yang menilai koalisi pendukung Anies Baswedan sangat mungkin bubar karena kebuntuan pembahasan calon wakil presiden. Alasannya. Godaan PDIP ke Partai Demokrat juga menjadi ancaman serius.

Sebagaimana kita ketahui, calon wakil presiden pendamping Anies Rasyid Baswedan sudah mengerucut menjadi satu nama. Tinggal menunggu hari baik untuk diumumkan.

Hari-hari ke depan, gangguan baik terhadap calon presiden Anies Rasyid Baswedan maupun partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan masih akan terus terjadi. Sebuah tantangan yang membuat partai pengusung dan pendukung Anies Rasyid Baswedan makin solid.

Bandung,
25 Dzulqa’dah 1444/14 Juni 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis