News  

Sosok Fahrizal Rizky, Dokter Lulusan FK Unair Yang Dapat Beasiswa di Harvard University

Jika kebanyakan dokter muda akan memiliki pendidikan dokter spesialis untuk jenjang S2, namun langkah berbeda ditempuh dr Fahrizal Rizky Muharram.

Lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Unair ini memilih jurusan global health and management. Hebatnya jurusan ini akan ditempuh Fahrizal di Harvard University, Amerika Serikat.

Ya, Fahrizal adalah penerima beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia (PTUD) LPDP. Dengan beasiswa ini, Fahrizal dapat melanjutkan program S2 di Harvard University. Tentang pilihan jurusannya, Fahrizal punya pertimbangan sendiri.

“Setelah COVID-19 kemarin kita kan bisa melihat masalah-masalah yang muncul di Indonesia. Tidak hanya masalah klinis tapi cukup kompleks. Ada ekonomi, politik juga,” ujarnya saat dijumpai Basra, (16/6).

“Saya melihat masalah kesehatan itu harus diselesaikan melalui pendekatan banyak hal, tidak hanya dari sisi nakesnya saja, banyak hal, global. Makanya saya ambil global health itu. Saya mau belajar melihat masalah kesehatan itu dari banyak sisi,” jelas pemuda kelahiran 21 Mei 1998 ini.

Fahrizal mengungkapkan jika masa pendidikan akan dijalaninya selama 2 tahun di Harvard University. Hanya saja setelah satu tahun di Harvard, Fahrizal akan pulang ke Indonesia di tahun kedua.

“Pulang ke Indonesia bukan berarti pendidikannya selesai, tapi pulang untuk melakukan penelitian di sini kemudian kembali ke Harvard untuk presentasi hasil penelitiannya. Nah itu yang menarik di Harvard,” tutur sulung dari tiga bersaudara ini.

Fahrizal mengakui untuk bisa menembus Harvard University bukan hal yang mudah. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi Fahrizal untuk bisa kuliah di Harvard.

“Ada 3 syarat ya. Pertama, rekomendasi dari guru-guru, orang-orang yang pernah kerja sama dengan kita. Kedua, terkait CV, ya riwayat kita ngapain saja. Nah saya bawa CV saya terkait saya yang pernah menjadi koordinator tim vaksinator FK Unair. Ketiga, kemampuan berbahasa Inggris,” terangnya.

Usai menempuh pendidikan di Harvard University, Fahrizal bertekad untuk kembali ke Tanah Air. Fahrizal ingin mengimplementasikan ilmunya untuk masyarakat Indonesia.

“Pastinya (kembali ke Indonesia),” tandasnya.(Sumber)