Lawan Bank Emok, Ace Hasan Salurkan Bantuan Kemandirian Ekonomi Umat Rp.3,3 Miliar di Bandung

Bank emok atau rentenir menjadi persoalan yang menjerat masyarakat ekonomi lemah. Untuk melawan bank emok, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyalurkan bantuan program kemandirian ekonomi umat berbasis pesantren senilai Rp3,3 di di GSG Seroja, Kabupaten Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (19/6/2023).

Bantuan itu disalurkan secara simbolis oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily. Program bantuan ekonomi berbasis pesantren ini bertujuan mendorong kemandirian umat.

“Umat harus berdaya secara ekonomi. Itu dimulai dengan cara memberdayakan kemandirian pondok pesantren. Sehingga diharapkan masyarakat tidak terjerat bank emok,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR.

Kang Ace sapaan akrab pria yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jabar ini, selaku wakil rakyat dari Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, selalu berjuang dan berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi umat.

 

“Pada 2021 lalu, saya menjadi bagian yang mendorong pesantren menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Tahun ini, saya kembali mendorong pesantren agar membangun kemandirian,” ujar Kang Ace.

Sejak lama, tutur Wakil Ketua Komisi VIII DPR, menaruh perhatian terhadap kemandirian umat melalui program pemberdayaan ekonomi. Pada 2023, bantuan pemberdayaan ekonomi umat disalurkan kepada Ponpes Al-Ittifaq Ciwidey Bandung dan Ponpes Al-Mashduqiyah, Bandung Barat.

“Mudah-mudahan ini mendorong kemandirian. Sehingga dana kemaslahatan ini ada manfaatnya terutama bagi peningkatan pemberdayaan ekonomi umat dan kewirausahaan,” ujar alumnus pondok pesantren terkemuka di Jawa Barat ini.

Kang Ace menuturkan, sangat berharap masyarakat tidak terjebak pinjaman menjerat yang akhirnya justru tidak memberdayakan. “Kami ingin masyarakat mandiri secara ekonomi, jangan sampai terjebak bank emok,” tutur dia.

Baca Juga Idul Fitri Berpotensi Berbeda, Komisi VIII DPR: Harus Saling Menghormati dan Jaga Persaudaraan Selain bantuan pemberdayaan kemandirian ekonomi berbasis pesantren dengan nilai Rp3,3 miliar, BPKH juga menyerahkan mobil siaga bencana untuk beberapa wilayah.

“Permintaan saya, mohon semuanya bisa menjaga amanah. Manfaatkan semua bantuan itu dengan sebagaimana mestinya,” ucap Kang Ace. Sementara itu, anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf mengatakan, dana yang digunakan untuk program kemaslahatan umat itu bukan dari setoran jamaah haji.

Tetapi berasal dari dana abadi umat dan efisiensi pelaksanaan haji. “Kami berharap sekali, mudah-mudahan bapak ibu dan lembaga penerima manfaat dapat mengoptimalkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” kata Amri Yusuf.(Sumber)