Tekno  

Minta Akses Banyak Data Pribadi, Aplikasi Threads Meta Diprotes Keras

Aplikasi baru besutan Meta, Threads ramai diserbu para pengguna baru. Namun, kamu perlu waspada lantaran Threads bisa meminta banyak akses data pengguna.
Berdasarkan penelusuran kumparanTECH di Google Play Store, di kolom Data Collected setidaknya ada 14 poin data pengguna yang kemungkinan bisa aplikasi Threads kumpulkan.
Berikut ini sederet data pengguna yang bisa Threads akses dari pengguna:
Ilustrasi data collection aplikasi Threads.
 Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Ilustrasi data collection aplikasi Threads. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Kekhawatiran soal pengumpulan data pengguna ini mendapat sorotan tajam dari netizen, terutama yang berada di luar negeri. Mereka khawatir soal banyaknya data yang dikumpulkan Threads.
Persoalan ini mendapat perhatian dari co-founder Twitter Jack Dorsey.
Sementara itu, salah satu netizen @AshleyEsqueda di Twitter sampai menonaktifkan akun Threads-nya lantaran persoalan pengumpulan data pengguna ini.
Menanggapi hal ini, Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan bahwa pada intinya, pilihan untuk menggunakan atau tidak sebuah aplikasi, sebenarnya tergantung kepada pengguna. Apalagi jika aplikasi tersebut terindikasi mengumpulkan data pengguna.
Namun, kata dia, pilihan tersebut memiliki konsekuensi.
“Kalau memang mau paranoid kita bisa saja tidak memberikan akses kepada mereka, tetapi yah fungsi aplikasinya jadi terbatas atau malah jadi tidak berfungsi,” kata Alfons kepada kumparanTECH.
Terlepas dari segala pro kontra terkait Threads, Alfons memastikan, aplikasi yang dikeluarkan perusahaan kelas besar seperti Meta, Google, Apple bahkan Microsoft, akan dirilis secara berhati-hati. Perusahaan tentu akan jeli dalam dalam mengambil langkah.
“(Mereka) tidak sembarangan meminta akses berlebihan di luar yang dibutuhkan. Karena mata yang mengawasi mereka banyak. Jadi secara umum kita bisa mempercayai mereka,” kata Alfons.

Threads belum meluncur di Uni Eropa

Threads belum akan diluncurkan di Uni Eropa. Aturan transfer data di sana cukup ketat dan nampaknya menjadi alasan mengapa Threads belum rilis.
Juru bicara Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC) mengatakan bahwa regulator telah menghubungi tentang layanan baru dan tidak akan diluncurkan di UE “pada saat ini,” dilansir Independent.ie.
Sumber yang dekat dengan Meta menyebut bahwa raksasa teknologi ini masih menahan diri untuk meluncurkan Threads di Uni Eropa. Alasannya perusahaan telah meninjau dan menemukan ‘ketidakjelasan’ soal isi UU Digital Markets Act Uni Eropa.
Platform Threads baru didesain untuk mengimpor data dari Instagram, termasuk informasi perilaku pengguna dan periklanan.
Dalam format AS, platform memberi tahu pengguna bahwa ia akan mengumpulkan berbagai macam data dari pengguna, termasuk kesehatan, informasi keuangan, riwayat penelusuran, lokasi, pembelian, kontak, riwayat pencarian, dan informasi sensitif.(Sumber)