News  

Ratusan Massa FRPB Geruduk DPRD DKI Jakarta Tuntut Permintaan Maaf Prasetyo Edi

Matahari belum menunjukkan tajinya ketika ratusan massa yang mengatasnamakan diri sebagai Forum Rakyat Pembela Brebes (FRPB) berkumpul di depan Kantor DPRD DKI Jakarta. Keberadaan FRPB ini tak lain untuk menggelar aksi menuntut klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi yang dianggap telah menyinggung hati rakyat Brebes terkait telur asin beberapa waktu lalu.

Rombongan yang berjumlah sekitar 300 orang ini datang langsung dari Kabupaten Brebes dengan menggunakan lima buah bus tadi malam dan baru tiba di Kantor DPRD DKI Jakarta pada Selasa subuh (15/08). Pamor Wicaksono, koordinator aksi menyampaikan pernyataan bahwa ia dan rombongan khusus datang langsung ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Prasetyo Edi guna menanyakan maksudnya menyinggung masyarakat Brebes.

“Yang pertama kita menanggapi tentang pernyataan Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi yang menyatakan bahwa kunjungan kerja ke Brebes, Tegal hanya membeli telur asin dan kentutnya bau. Ini bagi kami, warga Kabupaten Brebes sungguh sangat menyakiti hati kami semua,” ujar Pamor Wicaksono dikutip redaksi Radaraktual.com pada Selasa (15/08).

“Sehingga kita menuntut pada Ketua DPRD DKI untuk meminta maaf pada masyarakat Kabupaten Brebes. Kami tadi berangkat dari Pendopo Kabupaten Brebes, berangkat ke sini untuk melakukan audiensi hanya beberapa orang, tapi rupanya euforia masyarakat menginginkan untuk ikut serta,” sambungnya lagi.

Pamor Wicaksono mengungkapkan bahwa pihaknya menginginkan Prasetyo Edi meminta maaf secara langsung di hadapan masyarakat Kabupaten Brebes yang berbondong-bondong datang ke Kebon Sirih. Ia mengimbau Prasetyo Edi jangan jadi pengecut yang bersembunyi di balik pernyataan dan alibi media massa.

“Kita inginkan permintaan maaf secara terbuka setelah audiensi nanti kepada Prasetyo Edi. Karena yang namanya komoditas, selain bawang adalah telur asin sebagai ikon. Dan ini merupakan mata pencaharian masyarakat Kabupaten Brebes. Kalau kemudian dihinakan, nanti bagaimana nasibnya wong cilik ini,” tegas pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Brebes ini. {redaksi}