Merespons deklarasi dukungan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) terhadap bakal capres Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta semua kader untuk merapatkan barisan dan turun ke bawah membersamai rakyat.
Demikian arahan Megawati sebagaimana diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya, Selasa (15/8).
“Jadi dua hari yang lalu pada saat Bu Mega berada di Bali. Kebetulan saat itu sedang ada acara deklarasi dari Golkar, PAN dan PKB yang membangun kerja sama dengan Gerindra. Lalu Ibu bertanya kepada saya ‘kamu lihat acaranya tidak?’ ‘saya lihat Ibu. Apakah arahan Ibu dalam menyikapi kerja sama partai politik?’ Dijawab Ibu adalah, ‘perkuat Akar Rumput. Turun ke bawah bersama dengan rakyat,” ungkap Hasto.
Hasto melanjutkan, arahan Presiden ke-5 RI itu agar kader mafhum bahwa perjuangan PDIP adalah politik yang riil bersama rakyat.
“Perkuat akar rumput karena bagi PDI Perjuangan politik itu bukan high politics, tapi the real politics (politik sebenarnya) itu berada di Grass Roots (Akar Rumput),” tegas Hasto.
Atas dasar itu, kata Hasto, apa yang dilakukan politisi PDIP yang juga Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Adian Napitupulu dengan memprakarsai program pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pembagian kacamata baca gratis ini merupakan kerja politik secara nyata untuk rakyat.
“Karena itulah, semoga pemberian rekor MURI dan Leprid memberikan suatu motivasi kepada kita,” ujarnya.
Hasto menegaskan, PDIP dalam berjuang bukan untuk mendapatkan penghargaan. Tetapi yang terpenting, bahwa perikehidupan rakyat itu dapat ditingkatkan. Terlebih dalam rangka juga memperingati dirgahayu Indonesia yang ke-78.
“Karena sedikit lagi kita akan merayakan 78 tahun kemerdekaan RI, merah putih telah kita kibarkan dengan suatu perjuangan yang tidak mudah, dengan tetesan keringat dan air mata, dengan pengorbanan jiwa dan raga,” jelasnya.
“Karena itulah mari kita gunakan momentum untuk peringati 78 tahun RI dengan gelorakan semangat Indonesia yang berdikari. Sebab, hanya bangsa yang berani nasib bangsa dan nasib tanah air kita sendiri akan berdiri dengan kuatnya. Itu pesan dari Bung Karno sebelum membacakan teks Proklamasi,” pungkasnya.(Sumber)