News  

Gelombang Besar Melanda Partai Koalisi Anies Baswedan

Silaturrahmi bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan ke kediaman Ibunda Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Nyai Hj Muhasonah, di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Kamis (31/8/2023) menimbulkan berbagai interpretasi dari politisi dan pengamat politik.

Silaturrahmi tersebut wajar. Sesama muslim sangat dianjurkan. Apalagi Anies Rasyid Baswedan orang yang suka menyambung silaturrahmi termasuk berkunjung ke Ibunda Cak Imin.

Banyak tokoh agama di Jawa Timur yang dikunjungi oleh Anies Rasyid Baswedan dalam sebulan terakhir ini. Misalnya awal Agustus 2023 Anies Baswedan bersilaturahmi ke kediaman Gus Hasan Jazuli, yang merupakan pimpinan Pesantren Raiyatul Husnan. Anies Rasyid Baswedan juga mengunjungi pimpinan Pesantren Darul Falah Kyai Abdul Kodir.

Dalam kunjungan ke Jombang kemarin, Anies Baswedan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang bertemu pengasuh ponpes, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.

Tahun lalu pasca purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengunjungi Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong atau Ponpes Genggong Pimpinan KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jatim, pada Rabu (26/10/2022).

Interpretasi duet Anies-Cak Imin ini dikait-kaitkan pasca beredarnya kabar Cak Imin tak dilibatkan perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju. Ada kesan Cak Imin mulai ditinggalkan. Begitu kesan yang ditangkap publik.

Koalisi NasDem dan PKB melebihi syarat 20 persen presidential threshold. Total kursi DPR yang dimiliki kedua partai besutan Surya Paloh dan Cak Imin ini 117 kursi atau 20,3 persen.

Andai PKB bergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan tak semata-mata urusan calon wakil presiden pendamping Anies Rasyid Baswedan. Bisa saja ada kesamaan pandangan antara KPP dan PKB dalam memandang Indonesia lima tahun ke depan.

Walaupun kita dikejutkan oleh berita duet Anies-Cak Imin yang diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya. “Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh,” sebut Sekjen Partai Demokrat dalam pernyataan pers yang beredar luas kemarin sore.

Kita jangan bersuudzon (berprasangka buruk) dulu terhadap gelombang besar yang pernah disebut Partai Demokrat yang melanda Koalisi Perubahan untuk Persatuan terkait beredarnya kabar duet Anies-Cak Imin.

Tak menutup kemungkinan PKB bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bukan semata-mata soal posisi calon wakil presiden. Mungkin ini pula yang dimaksud oleh Juru Bicara Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Sudirman Said sebagai good news yang pernah diungkapkan bulan Juli 2023 lalu di Brebes.

Dilain pihak bila dicermati, ada pihak-pihak tertentu yang terus menggoda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Wacana menduetkan Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Isu ini mencuat setelah Sandiaga Uno kabarnya ditolak PDIP untuk berpasangan dengan calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo. Koalisi PKS, Partai Demokrat dan PPP sudah cukup untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden.

Walaupun penulis sendiri pesimis Partai Demokrat akan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Berkoalisi dengan PPP belum memenuhi persyaratan minimal ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden kecuali PAN ikut bergabung.

PKS sendiri telah mengkonfirmasi akan tetap mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden. Lagi pula saat ini, partai anggota KPP sedang solid-solidnya. Soal gelombang besar yang pernah disebut Partai Demokrat sebagai hal biasa bagian dari dinamika politik.

Munculnya interpretasi di atas jelang tahun politik 2024 wajar. Meramaikan dinamika politik. Menambah keseruan ditengah memanasnya gonjang-ganjing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Dinamika politik diatas tambah seru setelah silaturrahmi Anies Rasyid Baswedan ke beberapa pesantren dan tokoh agama di Jawa Timur sebagai hal yang biasa termasuk bersilaturahmi ke Ibunda Cak Imin.

Itulah politik. Silaturrahmi yang sangat dianjurkan oleh agama ditafsirkan sebagai silaturrahmi politik. Padahal menyambung tali silaturrahmi akan memperpanjang usia dan rezeki.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” [HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557]

Bandung, 15 Shafar 1445/1 September 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis