News  

Kenapa Harus Muhaimin Iskandar?

Banyak sekali yang bertanya ke penulis, “Mengapa harus Muhaimin?”. Memang kader NU tidak ada yang lain. Bukankah masih ada kader NU lainnya seperti Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid.

“Bukankah ini jebakan batman,” kata penanya satu lagi. “Saya curiga ini skenario baru penjegalan Pak Anies,” sambung yang lain lagi.

Seorang lagi berkomentar dengan mengungkit kasus Cak Imin, “Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang dikenal dengan kasus kardus durian itu apakah tidak akan menghalangi Anies Rasyid Baswedan menuju kontestasi Pilpres 2024”.

Sebagai bentuk penjegalan, ia menuturkan dengan nada khawatir, “Tiba-tiba Cak Imin ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atau Kejaksaan Agung,” apa kata dunia?

Cak Imin diancam ditersangkakan lalu PKB ditekan cabut dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan di detik-detik akhir penetapan calon presiden dan wakil presiden oleh KPU, begitu perbincangan ramai di ruang-ruang publik.

Surya Paloh dan Anies Rasyid Baswedan pasti sudah berhitung soal itu, jawab singkat penulis. Segala kemungkinan sudah dipertimbangkan sebagai exit emergency andai dugaan publik itu benar, tambah penulis lagi.

Kekhawatiran itu wajar. Karena alasan tertentu, PKB keluar dari Koalisi NasDem dan PKS. Otomatis ambang batas minimal pencalonan calon presiden dan calon wakil presiden tidak terpenuhi alias Anies Rasyid Baswedan gagal nyapres.

“Kita ingin menang,” jelas penulis mengutip pernyataan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Tentu apapun akan dilakukan untuk menang di Pilpres dan Pileg 2024.

Salahsatunya dengan menggandeng Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden pendamping bakal calon presiden, Anies Rasyid Baswedan.

Jawa Barat dikenal sebagai basis Anies Rasyid Baswedan. Ditambah PKS sebagai runner up di Pileg Jawa Barat tahun 2019. Dengan bergabungnya PKB, kekuatan Anies Rasyid Baswedan di Jawa Barat makin kuat.

Sementara PKB kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. PKB runner up di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Berdasarkan hasil survei terbaru PolMark Research Center (PRC)-PolMark Indonesia. Cak Imin berada di urutan kelima sebagai calon presiden dengan perolehan 4,8 persen di bawah Ridwan Kamil yang mendapatkan 5,2 persen.

Khusus di wilayah Jawa Timur, Cak Imin menempati posisi teratas sebagai calon wakil presiden dengan 11, 5 persen, Kofifah Indar Parawansa 5, 8 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,8 persen, Puan Maharani 1,5 persen, dan lainnya di bawah 1 persen.

Melihat peta dukungan itulah Muhaimin Iskandar dicalonkan sebagai calon wakil presiden pendamping Anies Rasyid Baswedan walaupun gemuruh juga suara yang mengkhawatirkan bakal adanya skenario membuka kasus kardus durian yang disebut-sebut melibatkan nama Cak Imin.

Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 16 Shafar 1445/2 September 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis