News  

Demokrat Vs Anies: Berawal Terlalu Pede, Kini Baper dan Ngambek

Munculnya duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ditanggapi tidak dewasa oleh Partai Demokrat. Partai berlambang mercy ini malah menafikan fakta bahwa keputusan dalam menentukan pasangan calon atau paslon ada di tangan partai-partai koalisi, utamanya NasDem selaku partai pertama yang mengusung Anies.

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas mengatakan Demokrat sejatinya turut berkontribusi atas keriuhan ini. Sebab, di mata dia, sejak awal partai pimpinan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini terlalu percaya diri alias kepedean.

“AHY dan SBY juga terlalu pede bahwa AHY benar-benar akan digandeng menjadi cawapres Anies,” terang Fernando kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (3/9/2023).

 

Ia pun mengkritisi sikap SBY yang secara frontal menyerang Anies. Semestinya sebagai seorang presiden yang pernah menjabat selama dua periode, SBY lebih mengerti mengenai pertimbangan penetuan paslon dalam sebuah koalisi.

“Sebagai orang yang sudah berpengalaman, seharusnya SBY menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik, dengan tidak mengambil keputusan dan pernyataan emosional,” tutur Fernando.

SBY diminta sadar diri, elektabilitas putra sulunganya itu belum diperhitungkan dalam kancah politik nasional untuk jadi cawapres, karena terlalu minim pengalaman. Sikap emosional ini, dimaknai Fernando, bahwa AHY memang belum akil baligh dalam politik.

 

“Sehingga mudah terbawa perasaan ‘baper’ ketika dikirim surat oleh Anies, dan juga langsung ‘ngambek’ begitu Anies memutuskan bahwa Muhaimin Iskandar menjadi pendampingnya,” jelas dia.

Diketahui, Partai Demokrat menanggapi duet Anies dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) dengan begitu emosional. Bahkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku pihaknya seperti kena prank oleh Anies.

Saat menyampaikan sikap dalam pidato resminya di Cikeas, Jumat (1/9/2023), SBY mengaku mendapat ribuan pesan. Dari semua pesan itu, SBY sebut terdapat dua pesan yang menarik perhatiannya. SBY mengatakan, yang pertama adalah pesan atau komentar yang menyebut Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi korban dari tipu muslihat.

 

Kedua SBY mengaku mendapat pesan bahwa Demokrat baru saja di-prank oleh musang berbulu domba. Dia lantas mengungkit sifat-sifat dari musang berbulu domba. Tapi SBY menekankan, musang yang dimaksud di sini bukan orang melainkan Demokrat telah ditikung.

“Katanya Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Terus saya ingat ini kan pribahasa yang lama waktu sekolah di SD dan SMP. Musang bulu domba itu di depan baik manis, lembut dan penuh persahabatan,” tutur SBY.(Sumber)