News  

Keunikan Candi Sukuh di Karanganyar, Mirip Piramida Inca di Peru dan Vulgar Dengan Relief Alat Vital

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi Hindu-Buddha yang berlokasi di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Candi ini dibangun pada abad ke-15 oleh penganut Hindu Tantrayana yang tinggal di kaki Gunung Lawu.

Candi Sukuh memiliki arsitektur yang sangat unik dan berbeda dari candi-candi Hindu lainnya di Indonesia.

Kompleks candi ini menempati lahan seluas 11.000 meter persegi dan terdiri dari tiga halaman berundak yang saling terhubung.

Halaman paling atas adalah bangunan utama yang berbentuk punden berundak, yaitu susunan batu-batu besar yang membentuk piramida bertingkat.

Bentuk ini sangat mirip dengan piramida Inca di Peru, Amerika Selatan.

Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan persamaan ini. Salah satunya adalah teori arkeolog Belanda, W.F. Stutterheim pada 1930 yang mengatakan bahwa pembangunan candi tidak didukung waktu dan sumber daya yang cukup sehingga struktur yang dibuat cenderung tak rapi dan halus.

Candi Sukuh juga terkenal karena patung dan reliefnya yang menampilkan alat kelamin manusia secara eksplisit.

Pada gebang barat candi terdapat relief yang menggambarkan pertemuan antara lingga (simbol pria) dan yoni (simbol wanita).

Ini merupakan penggambaran dari konsep lingga-yoni, yaitu sakralisasi hubungan seksual antara pria dan wanita sebagai sumber kehidupan baru.

Dalam tradisi Hindu kuno, seksualitas tidak dipandang tabu, melainkan  sesuatu yang suci dan alami. Terdiri dari tiga kompleks kecil, pada halaman ketiga dan paling atas terdapat beberapa bangunan, area-area lepas, prasasti, dan relief pada bangunan induk yang  menyerupai punden berundak.

Bagian atasnya berupa umpak. Pada bagian yang dianggap paling suci ini dahulu terdapat lingga batu raksasa yang dipahat dengan empat bulatan pada ujungnya.

Sejarah Pendirian dan Penemuan Candi Sukuh

  • Candi Sukuh diyakini sebagai peninggalan peninggalan Kerajaan Majapahit dan diperkirakan dibangun pada abad 15 M.
  • Situs candi Sukuh dilaporkan pertama kali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java.
  • Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, arkeolog Belanda, melakukan penelitian.
  • Pemugaran pertama dimulai pada tahun 1928.(Sumber)