News  

Pilu! Remaja Ini Shalatkan Jenazah Kedua Orang Tua dan 4 Adiknya Yang Tewas Dalam Kecelakaan Maut

Kisah pilu remaja di Malaysia, orangtua dan keempat adiknya tewas dalam kecelakaan maut, ini pesan terakhir sang ayah.

Kisah seorang remaja di Malaysia yang harus kehilangan enam anggota keluarganya karena kecelakaan maut menjadi sorotan di media sosial.

Remaja bernama Abdur Rahman Amir Ruddin (19) itu harus kehilangan orang tua dan keempat adiknya.

Dalam video yang beredar, Abdur Rahman Amir Ruddin tampak tak kuasa menahan tangis kala jenazah keluarganya akan disalatkan.

Mengenakan baju koko biru tua dan peci putih, tampak ditenangkan oleh saudara dan warga yang hadir.

Remaja itu pun terus menangis saat prosesi pemakaman jenazah kedua orangtua dan empat adiknya.

Tampak jenazah ayah, ibu dan empat adiknya dijajar di depannya.

Kemudian setelah salat jenazah selesai, satu persatu jenazah keluarganya diturunkan ke liang lahat.

Lantas, bagaimana kronologi kejadi kecelakaan maut yang menewaskan orangtua dan keempat anaknya tersebut?

Baca juga: Makna dan Lirik Lagu Lihatlah Lebih Dekat – Yura Yunita, Viral jadi Sound di Konten TikTok

Kronologi Kejadian

Peristiwa dalam video itu sendiri terjadi di area pemakaman Tanah Perkuburan Islam Ubudiah, Parit Jawa, Malaysia.

Dilansir dari Alhijrah TV, enam jenazah itu merupakan satu keluarga yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Sehamat-Kuantan pada Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 18.37 waktu setempat.

Korban meninggal adalah Norahim Noor Muhammad (43) dan suaminya Amir Ruddin Ismail (46).

Kemudian empat anak mereka Atimahtulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13), Rufaidatul Asyariyah (10), dan Muhammad Assyakrawi (5).

Anak lain yang bernama Abdullah Amir Ruddin (15) masih menjalani perawatan di Unit Rawatan Rapi (ICU), Hospital Segamat karena mengalami luka kritis di kepala, usus dan paru-paru.

Saat itu, mereka baru pulang dari rumah suaminya di Kluang dan akan kembali ke Segamat.

Sang suami merupakan Imam Eksekutif di Ladang Tereh Utara, Kluang.

Sementara sang istri adalah seorang guru di Sekolah Agama Kemedak, Segamat.

Saat kejadian, putra sulung mereka Abdurahhman (19) tak ikut ke Segamat karena tinggal di Kluang sehingga selamat dalam kejadian ini dan menjadi imam dalam salat jenazah saat pemakaman.

Kecelakaan ini terjadi saat mobil yang dikendarai keluarga ini mengalami kecelakaan beruntun dengan beberapa kendaraan.

Yaitu truk trailer, sebuah Honda HRV, sebuah Proton Wira, sebuah Perodua Bezza dan Perodua Alza yang dinaiki mangsa sekeluarga.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi setelah truk yang membawa muatan pasir kehilangan kendali dan memasuki jalur berlawanan.

Kecelakaan tersebut diduga terjadi saat mobil Honda HRV melambat akibat pekerjaan perbaikan jalan hingga truk yang melaju dari arah yang sama gagal mengerem dan kehilangan kendali.

Akibat pelanggaran tersebut, truk berbelok ke kanan jalan menuju jalur berlawanan dan bertabrakan dengan Perodua Alza yang membawa keluarga beranggotakan tujuh orang tersebut.

Pesan Terakhir

Abdur Rahman yang merupakan seorang bilal di surau Ladang Selai mengatakan, keluarganya sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan ibunya yang akan mengajar pada saat kejadian.

Menurutnya, ia tak ikut mengantarkan ibunya karena memiliki urusan lain.

“Saya memberi tahu ayah saya bahwa saya akan menemui mereka di rumah nenek saya. Sesampainya saya di Tangkak, saya menerima telepon dari seorang kerabat yang memberitahukan saya tentang kecelakaan itu,” ujarnya, dikutip dari New Straits Times.

“Saya kehilangan kata-kata. Ayah, ibu, dan keempat saudara saya telah tiada untuk selama-lamanya,” sambungnya.

Pada hari tragedi itu terjadi, keluarganya sempat mengirimi gambar melalui WhatsApp yang memberitahukan bahwa mereka akan berangkat.

Namun, itu menjadi pesan terakhir yang diterima Abdur Rahman dari mereka.

Sebelum berangkat ke Segamat, Abdur Rahman mengaku bahwa ayahnya sempat berpesan untuk selalu beramal dan sedekah.

“Katanya tindakan sedekah bisa membuka pintu bagi kita. Saya akan mengingat perkataannya selamanya,” jelas dia.

Terkait kondisi adiknya, Abdullah yang masih dirawat di ICU RS Segamat, ia menyebut bahwa sang adik masih dalam kondisi kritis.(Sumber)