Tindakan persekusi terhadap pengamat politik Rocky Gerung yang dilakukan bacaleg PDIP Noviana Kurniati alias Novie Bule tidak dapat dibenarkan apapun alasannya.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, adalah hak Novie jika tidak sejalan dengan pemikiran Rocky Gerung yang doyan mengkritik pemerintah.
“Tetapi melakukan tindakan persekusi itu menjadi sebuah tindakan tidak baik dalam alam demokrasi,” kata Ujang saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/9).
Di sisi lain Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan yang dilakukan Novie bagian dari kebebasan berpendapat. PDIP pun merasa tak perlu memberikan klarifikasi sebab yang dilakukan Novie tindakan pribadi.
“Kebebasan berpendapat bukan dengan melabrak. Bukannya dengan melempar botol, main fisik atau intimidasi. Ini namanya bukan kebebasan itu kebablasan,” tegas Ujang Komarudin.
Analisis Politik Universitas Al Azhar itu pun mengingatkan semua anak bangsa, ada rambu yang harus ditaati dalam mengkritik ataupun menyampaikan pendapat.
“Oleh karena itu siapa pun pejabat tinggi harus hati-hati dalam membuat statement,”tandas Ujang Komarudin.
Pada Rabu kemarin (6/9), seorang wanita yang melabrak Rocky Gerung usai mendatangi Bareskrim Polri terkait laporan dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi merupakan bakal calon anggota legislatif PDIP Cianjur.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur Sunandar Hendri mengatakan wanita tersebut bernama Noviana Kurniati yang tinggal di Cipanas, Cianjur. Noviana maju untuk daerah pemilihan di 3 Kabupaten Cianjur, yakni Cipanas, Pacet, Cikalongkulon, dan Sukaresmi.(Sumber)