News  

Ganjar dan Prabowo Masih Deadlock, Anies-Muhaimin Sudah Siap Tempur

Sejak deklarasi pasangan Anies-Muhaimin, 2 September 2023 di Surabaya membuat kubu Prabowo Subianto dan kubu Ganjar Pranowo terkunci dan dilematis. Pasalnya, Muhaimin Iskandar yang selama ini tak “dianggap” dan tak diperhitungkan itu membuat dua calon presiden terkejut.

Kejutan politik yang selama ini tidak diperhitungkan lantaran Muhaimin Iskandar dan PKB telah setahun lebih bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mengusung Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar.

Detik-detik Muhaimin Iskandar mulai ditinggalkan terkuak ke publik setelah KKIR berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Isyarat politik duet Prabowo-Muhaimin batal.

Perubahan konstelasi secara cepat dan mendadak dalam hitungan detik itu menguntungkan posisi calon presiden Anies Rasyid Baswedan. Deal duet Anies-Muhaimin.

Muhaimin Iskandar dan PKB diyakini dapat menutupi kelemahan Anies Baswedan di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden. Sementara suara Anies Baswedan di Jawa Barat, Banten dan Jakarta relatif dominan.

Sedangkan soal breaking news yang disebut Ridwan Kamil belum juga terungkap. Baik Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto masih ragu menggandeng Ridwan Kamil. Suara Ridwan Kamil belum tentu bisa menggerus suara Anies-Muhaimin di Jawa Barat. Apalagi Ridwan Kamil lemah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Demikian pula dengan Mahfud MD. Belum ada jaminan, misalnya Mahfud MD digandeng Ganjar Pranowo akan bisa menggerus suara Anies-Muhaimin di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Apalagi di Jawa Barat, Mahfud MD tidak banyak membantu dalam mengerek suara Ganjar Pranowo di Jawa Barat.

Sebaliknya, duet Anies-Muhaimin berhasil menggerus suara Prabowo Subianto di Jawa Timur. Menurut survei Politika Research and Consulting (PRC) yang dirilis baru-baru ini, suara Prabowo Subianto tergerus 8,2 persen dari 40,5 persen per April 2023 menjadi 32,3 persen pada September 2023.

Sedangkan tokoh politik dari Nahdliyyin belum sekuat Muhaimin Iskandar dan PKB untuk menutupi suara Prabowo Subianto di Jawa Timur pasca Muhaimin Iskandar menjadi bakal calon wakil presidennya Anies Rasyid Baswedan.

Munculnya pendapat soal akan muncul 2 poros di Pilpres 2024 menjadi alternatif untuk menghadapi duet Anies-Muhaimin di Pilpres yang akan digelar 14 Februari 2024. Hanya saja bersatunya poros Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto masih deadlock.

Dalam konteks inilah Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid memprediksi akan muncul 2 poros di Pilpres 2024. Alasannya menurut politisi PKB ini karena waktu pendaftaran pilpres yang semakin pendek dan deadlock tokoh capres yang itu-itu saja.

Penyebab deadlock soal siapa yang bersedia menjadi calon wakil presiden. Kabarnya deadlock terjadi lantaran Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sama-sama mengincar posisi RI-1.

Sebelumnya politisi dari partai pengusung Ganjar Pranowo telah menyuarakan Pilpres 2024 diikuti 2 poros. Poros Anies-Muhaimin. Sedangkan poros satu lagi, Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo.

Anies-Muhaimin dinilai satu-satunya pasangan Pilpres 2024 siap tempur. Mau 3 poros misalnya Anies-Muhaimin, Prabowo-Erick, dan Ganjar-RK atau 2 poros sekalipun bagi pasangan Anies-Muhaimin tetap optimis.

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.” [QS. Al Fath: 28]

Bandung, 3 Rabiul Awwal 1445/19 September 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis