Setahun Tragedi Kanjuruhan, Para Suporter dan Pecinta Sepak Bola Kompak Gelar Aksi

Setahun sudah Tragedi Kanjuruhan, dan kini menjadi sejarah paling kelam dalam sepak bola Indonesia bahkan dunia.

135 jiwa melayang dalam Tragedi Kanjuruhan hingga menjadi tragedi yang memakan korban jiwa terbanyak kedua dalam sejarah kelam sepak bola dunia setelah Tragedi Peru tahun 1964 (328 korban jiwa).

Masih banyak dari keluarga korban yang hingga saat ini masih bersuara menuntut keadilan atas tragedi tersebut.

Tidak hanya mereka, pegiat sepak bola dan para suporter lainnya pun turut serta menyuarakan aksi untuk mengusut tuntas atas tragedi 1 Oktober 2022 itu.

 

Seperti yang diketahui sebelumnya, tragedi ini mengundang perhatian dari banyak kalangan baik FIFA sebagai federasi sepak bola dunia maupun dalam pertandingan di berbagai liga luar negeri.

Hingga saat ini, langkah pemerintah masih dinilai minim dalam menyikapi kasus Kanjuruhan.

Para keluarga korban dan pecinta sepak bola bukan hanya menyoroti tindakan aparat keamanan yang dengan sengaja menembakan gas air mata ke arah tribun penonton.

Melainkan, tempat kejadian perkara yang menjadi saksi bisu tragedi memilukan itu pun kini dipugar oleh pemerintah.

Dalam rangka memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan, terpantau ada aksi yang dilaksanakan di beberapa titik di berbagai daerah, salah satunya di Stadion Gajayana, Malang.

Dalam Unggahan Instagram Aremanews.id (30/9/2023), untuk wilayah Malang, aksi Peringatan Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan dilaksanakan di Stadion Gajayana pada Minggu (1/10/2023) dengan agenda do’a bersama, mimbar dan rilis satu tahun perjuangan. (Sumber)