News  

Bantahan Dito Ariotedjo Terima Uang Rp. 27 Miliar Terkait Korupsi BTS Kominfo

Menpora Dito Ariotedjo hadir sebagai saksi untuk terdakwa Johnny Plate dkk, dalam sidang perkara dugaan korupsi BTS Bakti Kominfo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (11/10). Dalam persidangan itu, Dito mengaku tak tahu-menahu soal Rp 27 miliar dalam kasus tersebut.

Ia juga membantah pernah menerima bingkisan dari anak buah terdakwa korupsi BTS Kominfo Galumbang Menak, pegawai PT. Mora Telematika Indonesia bernama Resi Yuki Bramani.

“Terima kasih juga, Pak, sudah diundang, semoga bisa men-clear-kan dan juga saya harap bisa buka kebenarannya, Pak,” kata Dito.

“Karena nama saya ini dipertaruhkan, Pak. Dan saya punya keluarga, dan saya punya tanggung jawab kepada bapak Presiden,” imbuh dia.

Ketua Majelis Hakim, Fahzal Hendri, mengatakan Dito tak dipanggil untuk dicari-cari kesalahan. Ia pun berharap Dito memberikan keterangan sebagai saksi sesuai fakta dan kejujuran.

Terkait kasus BTS, nama Dito dikaitkan dengan uang senilai Rp 27 miliar. Diduga uang ini merupakan bagian dari pengamanan perkara BTS yang diusut Kejagung.

Dalam sidang kasus BTS untuk perkara terdakwa Irwan Hermawan dkk, Resi Yuki Bramani mengungkap pernah dua kali mengantar bingkisan ke rumah Dito di kawasan Jalan Denpasar, Jakarta Selatan. Ini yang kemudian dibantah Dito.

Ia mengakui bahwa Galumbang Menak dan Resi memang pernah dua kali bertemu dengannya di rumah mertuanya di kawasan Jalan Denpasar, Jakarta Selatan. Namun, ia menyatakan tidak pernah menerima apa pun.

Selain itu, Dito membantah mengetahui soal aliran Rp 27 miliar.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo tiba untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023) Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo tiba untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023) Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

“Rp 27 miliar dari seseorang yang katanya itu dari Saudara (Dito) itu perlu Saudara clear-kan. Jabatan Saudara tidak main-main, Menpora itu pejabat negara, bukan sembarangan orang. (Walaupun) kalau dinilai uang itu tidak ada apa-apa bagi Saudara?” kata Fahzal.

 

“Besar Yang Mulia,” kata Dito.

“Jadi misteri pengembalian Rp 27 miliar itu nyata, adanya dibawa ke kantornya Maqdir dari siapakah itu? Itu pertanyaannya masih mengandung tanda tanya besar, masyarakat belum selesai, clear. Uangnya ada, uangnya Rp 27 M, luar biasa, Saudara tahu nggak dari mana asalnya?” tanya Fahzal.

“Tidak mengetahui,” jawab Dito.

Terkait uang Rp 27 M, Dito Ariotedjo juga sudah diperiksa Kejagung. Dito mengaku sudah menjelaskan seluruhnya ke Kejagung.

“Sudah diperiksa Kejagung?” tanya Fahzal.

“Sudah, sekali,” jawab Dito.

“Dalam keterangan Saudara di penyidik, apa keterangan Saudara,” tanya Fahzal.

“Sama (dengan yang di sini),” ujar Dito.

Pertemuan Dito dengan Galumbang dan Resi

Terdakwa kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung BAKTI Kominfo Galumbang Menak Simanjuntak (kiri) menghadiri sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (18/9/2023).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Terdakwa kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung BAKTI Kominfo Galumbang Menak Simanjuntak (kiri) menghadiri sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (18/9/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Dalam sidang itu, Dito menjelaskan soal pertemuannya dengan Galumbang dan Resi. Dalam dua pertemuan di rumah mertuanya itu, Dito mengaku hanya berkonsultasi soal IPO perusahaan saja, karena Galumbang adalah pengusaha senior.

Pertemuan pertama dengan Galumbang dan Resi di Jalan Denpasar itu disebut oleh Dito terjalin pada 2022. “Tidak (terkait bisnis), waktu itu saya ingat sendiri soal IPO yang berjalan di bursa,” jelas Dito.

“Ada proses yang kita lakukan di IPO, pengin mengubah jadwal di lantai bursa, jadi nanya-nanya aja,” sambungnya.

Sebelum menjelaskan soal pertemuan di Jalan Denpasar, Dito sempat membeberkan soal perkenalannya dengan Galumbang. Dia mengaku sudah kenal dengan Galumbang sejak 2021. Dia pertama kali bertemu di forum bisnis yang sifatnya formal.

Sementara pertemuan kedua, kata Dito, terjadi sekitar satu bulan setelah pertemuan pertama. Dia mengatakan saat itu pembicaraan tetap sama, yakni konsultasi terkait IPO perusahaan.

“Sama, topiknya sama,” ucapnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo tiba untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023) Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo tiba untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023) Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Dito mengaku hanya dua kali saja bertemu dengan Galumbang dan Resi di Jalan Denpasar tersebut. Terkait terdakwa lain, yakni Irwan Hermawan selaku Komisaris PT Solitech Media Sinergy, dia mengaku tidak kenal sama sekali.

Hakim kemudian menanyakan soal dua pertemuan tersebut. Apakah Dito menerima sesuatu dari Galumbang dan Resi atau tidak.

“Pada pertemuan pertama itu ada enggak Galumbang Menak titipkan sesuatu dengan Saudara?” tanya hakim Fahzal.

“Tidak ada,” jawab Dito.

“Cuma sebatas itu aja, sebatas pembicaraan masalah bisnis tadi (IPO perusahaan)?” tanya hakim.

“Betul, Pak,” ucap Dito.

“Pertemuan kedua demikian juga?” tanya hakim.
“Sama Yang Mulia,” jawab Dito.

Hakim pun menerima jawaban Dito tersebut. Dia kemudian sempat menasihati Dito terkait jawaban yang disampaikannya di persidangan, punya konsekuensi hukum dan juga pertanggung jawaban di depan Tuhan.

“Soalnya yang berkembang di persidangan itu, Pak Dito, itu si Galumbang Menak itu pernah ketemu Saudara membicarakan masalah, ada yang usaha menutup kasus BTS ini. Jadi Saudara, mungkin Saudara tahu juga kabarnya di media, sudah baca kan?” tanya hakim.

“Waktu itu tidak tahu Yang Mulia, waktu pertemuan itu saya tidak ikuti. Oh yang sekarang Yang Mulia, saya tahu,” ucap Dito.

“Itu kan berkembangnya di persidangan, itu yang perlu konfirmasi dari Saudara,” sambung hakim.

“Siap,” ucap Dito.

Mengaku Tak Pernah Komunikasi dengan Plate

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo (kiri) bersalaman dengan terdakwa selaku mantan Menkominfo Johnny G Plate seusai sidang lanjutan kasus dugaan korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo (kiri) bersalaman dengan terdakwa selaku mantan Menkominfo Johnny G Plate seusai sidang lanjutan kasus dugaan korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Dalam persidangan, Dito juga mengaku tak pernah berkomunikasi dengan eks Menkominfo Johnny G Plate yang dijadikan tersangka dalam kasus ini. Bahkan, Dito mengaku belum sempat berkomunikasi dengan Plate sejak ia dilantik jadi menteri.

“Dengan Pak Menteri (Menkominfo pasti) kenal, lah. Pernah enggak (Plate) bicara dengan Saudara soal urusan kementerian masing-masing?” tanya Ketua Majelis Hakim, Fahzal Hendri.

“Tidak pernah Pak, saya tidak berinteraksi dan berkomunikasi sama sekali. Bahkan waktu saya jadi menteri belum sempat komunikasi sama sekali,” jawab Dito.

Dito resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Menpora pada April 2023. Sementara Jokowi resmi mencopot Plate pada Mei 2023, usai ramai dijerat tersangka oleh Kejagung.

Dito menjelaskan, pelantikannya hanya dihadiri secara terbatas, sehingga tak bertemu Plate. Ia juga mengatakan baru diundang dalam rapat kabinet bersama menteri-menteri, saat Plate sudah tak menjabat Menkominfo. Sehingga keduanya tak pernah berkomunikasi langsung.

“Kan pas rapat kabinet bisa saja ngobrol gitu, kan?” tanya Fahzal.

“Saat saya diundang rapat kabinet, saat beliau sudah tidak menjabat, Pak,” jelas Dito.

“Waktu Saudara dilantik, kan seluruh menteri ada?” kata Fahzal.

“Tidak Yang Mulia, karena kita pergantian antar waktu, mungkin. Yang diundang hanya sebagian (menteri) kabinet,” ujar Dito.

“Jabatan tangan nggak pernah?” tanya Fahzal.

“Nggak pernah,” jawab Dito.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo tiba untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023) Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo tiba untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023) Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Plate yang juga hadir dalam persidangan lalu membenarkan dirinya tak pernah berkomunikasi langsung dengan Dito.

“Saya bertemu saksi baru di tempat ini dan saya tidak pernah mempunyai relasi, bertemu hubungan bisnis atau minta bantuan bisnis dalam segala hal termasuk pekerjaan,” kata Plate.

“Bukan itu yang saya tanya, Pak. Kan Saudara sama-sama menteri kan biasanya sidang kabinet dengan presiden. Kan ada rehatnya, bisa sama-sama menteri bisa sama-sama ngobrol. Gitu maksudnya, Pak,” ujar Fahzal.

“Kebetulan pada saat saksi diangkat sebagai menteri, tidak pernah ada rapat kabinet yang dia hadir bersama-sama dengan saya hadir. Jadi, kami memang tidak pernah bertemu,” balas Plate.

“Acara kebangsaan tidak pernah?” tanya Hakim Ketua.

“Tidak pernah. Bahkan, baru hari ini saya lihat mukanya secara langsung. Ini jabat tangannya belum sempat,” jelas Plate.

Fahzal lalu berkelakar akan memperkenalkan keduanya. Kelakar itu disambut tawa kecil Plate dan Dito.

“Sekarang, saya perkenalkan Bapak dengan beliau,” kata Fahzal

.(Sumber)