News  

Siswa SD di Bekasi Korban Bully Teman, Harus Diamputasi Kakinya Usai Disleding

Seorang siswa SDN 09 Jatimulya Bekasi bernama Fatir Arya Adinata (12), diduga menjadi korban perundungan hingga kakinya harus diamputasi.

Perundungan terhadap Fatir dilakukan oleh temannya sendiri saat masih duduk di kelas 6 SDN 09 Jatimulya Bekasi pada bulan Februari 2023 lalu.

“Jam istirahat sekolah jam setengah 10 dia diajak keluar jajan, lalu di perjalanan terjadilah aksi sleding itu oleh salah satu temannya,” kata Ibu Fatir Arya Adinata, Diana Novita, saat dikonfirmasi, Selasa (30/10).

Setelah jatuh akibat disleding, Fatir sempat di ejek-ejek oleh temannya yang saat itu berjumlah 5 orang serta ditinggal dalam kondisi terjatuh.

“Ketika jatuh Fatir mulai dibully, maksudnya ‘Jangan Nangis’ apa ‘Enggak usah ngadu sama mama’ ‘Enggak usah ngadu sama guru’ gitu, lalu ditinggalkanlah Fatir sendiri mereka lanjut jajan,” jelasnya.

Akibat sledingan dari temannya itu, korban mengalami memar namun bisa kembali beraktivitas ke kelas untuk melanjutkan proses belajar.

Tiga hari kemudian Fatir mengaku merasa sakit di bagian kaki ketika berjalan, diduga terdapat luka dalam akibat sleding yang dilakukan oleh temannya.

“Tadinya dia enggak mau ngomong, dia bilang ‘mamah janji dulu ya jangan marah mamah janji ya’ seperti kaya orang ketakutan, saya takutin jatuh di tangga atau apalah, ternyata Fatir cerita saya kaget lah sampai seperti itu,” ucapnya.

Proses perawatan kaki Fatir berjalan cukup panjang, Diana sempat membawa anaknya ke klinik untuk pemeriksaan hingga akhirnya kini di RS Kanker Dharmais Jakarta.

“Awalnya berobat ke klinik terdekat BPJS dan pereda nyeri dulu, beberapa hari kemudian tidak kunjung sembuh. dirontgen dan dirujuk ke proses MRI RS lengkap ya, dan MRI didiagnosis infeksi dalam,” ungkap Diana.

Pada bulan Agustus keluar hasil bahwa kaki kiri Fatir harus diamputasi. Operasi tersebut merupakan jalan terakhir yang diambil karena kondisi Fatir yang menurun.

“Pengobatan Fatir lumayan panjang ya, sampai di titik diamputasi itu. Fatir baru kemarin keluar dari HCU, sekarang sudah di ruang rawat, kondisinya masih belum stabil, demamnya masih naik turun, masih nyeri hebat, dan belum bisa diajak ngomong, karena lebih banyak tidur dan masih di bawah pengaruh obat,” tuturnya.

Diana menjelaskan anaknya harus operasi amputasi usai didiagnosis kanker tulang akibat pernah mengalami benturan keras.

“Iya Fatir memang kanker, iya ada (penjelasan dokter) pemicunya karena terjatuh, benturan,” tutupnya.

Kini Fatir masih menjalani perawatan secara intensif di ruang ICU RS Kanker Dharmais Jakarta, usai tindakan amputasi karena kondisinya yang belum stabil.(Sumber)