News  

Pekik Perubahan: Menang Atau Mati!

Pekik merdeka menggema dimana-mana. Semboyan seperti, “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” atau “Merdeka atau Mati”. Semboyan ini sering didengungkan oleh para pemuda dan pejuang untuk menunjukkan tekad mempertahankan kemerdekaan.

Bung Karno selalu menggemakan pekik merdeka. Pekik merdeka Bung Karno terus membakar semangat perjuangan agar terus menyala.

Bung Tomo membakar semangat arek-arek Surabaya. Melalui corong-corong radio dengan lantang Bung Tomo mengumandangkan pekik merdeka disertai teriakan takbir, Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

Perjuangan Bung Tomo bersama para pemuda Surabaya habis-habisan bergerak melawan gempuran tentara Inggris yang hendak merebut kemerdekaan Indonesia. Jenderal Mallaby tewas terbunuh.

Semangat perjuangan “Merdeka atau Mati” Bung Tomo dan pemuda Surabaya kita kenal hari ini dengan Hari Pahlawan. 10 November 1945, perang berkobar di Surabaya, Jawa Timur.

Pekik merdeka dan takbir Bung Tomo telah mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang mempertahankan kemerdekaan. Bebas dari segala bentuk penindasan terhadap rakyat.

Adalah sangat miris setelah 78 tahun Indonesia merdeka kita masih merasakan penindasan oleh rezim yang berkuasa. Rezim otoriter yang ingin mengatur suara pemilihan umum tahun 2024.

Sepuluh tahun terakhir ini pekik perubahan itu telah bergema, “Menang atau Mati”. Lebih menantang dari pekik ‘Merdeka atau Mati” yang disemangati teriakan Takbir Bung Tomo. Melawan bangsa sendiri yang telah mengkhianati cita-cita kemerdekaan.

Pekik merdeka Bung Karno dan Bung Tomo melawan penindasan dan penjajahan bangsa asing. Pekik perubahan “Menang atau Mati” melawan bangsa sendiri yang telah mengkhianati pejuang kemerdekaan.

Pekik perubahan “Menang atau Mati” adalah tuntutan rakyat Indonesia untuk meluruskan jalan kemerdekaan guna menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jalan kemerdekaan itu kini telah melenceng jauh dari cita-cita para pendiri republik. Rezim otoriter sedang mengatur Pemilu 2024 agar tetap berada di jalan bengkok kemerdekaan.

Rakyat melawan. Pekik perubahan “Menang atau Mati” disemangati pekik “Merdeka atau Mati” dengan teriakan takbir Bung Tomo dalam merebut kembali kemerdekaan dari salah jalan rezim otoriter yang telah menindas rakyat Rempang, Wadas dan daerah lain di seluruh penjuru Indonesia.

Pekik perubahan “Menang atau Mati” yang akan mencapai puncak perjuangannya pada 14 Februari 2024. “Pertempuran” menang atau mati melawan pemilih siluman, penggelembungan suara dan mengatur hasil pemilihan presiden akan menentukan rezim otoriter yang dibacking aseng dan 9 naga akan berakhir atau mempertahankan keotoriterannya dan penindasan terhadap rakyat pribumi.

Kuncinya ada pada diri kita masing-masing. Pertempuran Menang atau Mati di Pilpres 2024. Semoga kita menyadarinya untuk terus berjuang, bergerak dan menang demi anak cucu kita, bangsa dan negara yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para syuhada kemerdekaan.

Majalengka, 19 Rabiul Tsani 1445/3 November 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis