Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tetap menyayangi Presiden Jokowi terlepas dari dugaan campur tangannya dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat batasan usia capres-cawapres.
“Kami tetap sayang dengan Pak Jokowi, tapi bagaimanapun juga cinta pada negeri di atas segalanya,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Minggu (5/11).
Meski begitu, Hasto sempat menyebut manuver yang dilakukan Jokowi seperti upaya perpanjangan masa jabatan presiden. Terlebih, putusan MK yang meloloskan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka maju di Pilpres 2024.
Untuk itu, ia mengatakan PDIP akan melawan keras cara-cara melanggar konstitusi di MK. Semua ini ia lakukan tanpa membenci Jokowi.
“Kami tidak mungkin melakukan hal-hal yang bertentangan dengan konstitusi seperti perpanjangan masa jabatan, atau presiden 3 periode dengan segala manifestasinya. Itu sudah berlebihan. Kami menjalankan tugas-tugas kami sebaik-baiknya dan memenangkan Pak Ganjar-Prof Mahfud MD dengan sebaik-baiknya,” tegas Hasto.
Hasto mengatakan, tidak hanya PDIP yang merasa resah dengan diobrak-abriknya putusan MK. Ada masyarakat, akademisi, hingga ahli hukum tata negara yang sama kecewanya.
Untuk itu, ia pun mempercayakan segala proses pemeriksaan etik di Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) untuk melihat apa benar ada pelanggaran etika yang terjadi dalam proses pengesahan aturan tersebut.
“Kami percayakan kepada Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi. Percaya kepada kenegarawanan Prof Jimly (Prof. Jimly Asshiddiqie),” tutur Hasto.(Sumber)