Perjalanan Gibran Rakabuming: Dari Menolak Politik Hingga Jadi Cawapres Prabowo

Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung dari Presiden Joko Widodo yang kini menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Namun, siapa sangka bahwa Gibran awalnya tidak tertarik dengan dunia politik dan bahkan menolak untuk maju sebagai calon kepala daerah di Solo pada tahun 2015.

Gibran lahir pada 1 Oktober 1987 di Surakarta, Jawa Tengah.

Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di kota kelahirannya, kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Atma Jaya Yogyakarta jurusan Manajemen Bisnis Internasional.

Sejak kecil, Gibran sudah menunjukkan bakat sebagai pengusaha.

Ia pernah berjualan es lilin, es doger, dan es campur di sekolahnya.

Ia juga sempat menggeluti bisnis fotokopi dan percetakan saat kuliah.

Setelah lulus kuliah, Gibran memilih untuk fokus mengembangkan bisnis kuliner yang ia dirikan bersama teman-temannya.

Salah satu bisnis kuliner yang terkenal adalah Markobar, yang menjual martabak manis dengan berbagai topping.

Gibran juga memiliki bisnis lain seperti Goola (minuman gula aren), Chili Pari (restoran Padang), Mangkok Ku (restoran Chinese food), dan Kedai Digital (co-working space).

Gibran mengaku bahwa ia lebih suka berbisnis daripada berpolitik. Ia bahkan pernah berkata bahwa ia tidak mau ikut campur urusan politik ayahnya.

Ia juga menolak tawaran dari PDIP untuk maju sebagai calon wali kota Solo pada tahun 2015, dengan alasan bahwa ia masih ingin fokus mengurus bisnisnya dan belum siap menjadi pemimpin.

Namun, sikap Gibran mulai berubah seiring dengan perkembangan situasi politik di Indonesia.

Ia mulai terlibat dalam beberapa kegiatan sosial dan politik, seperti menjadi relawan bencana alam, menghadiri acara partai, dan bertemu dengan tokoh-tokoh politik.

Ia juga mulai belajar banyak hal tentang politik dari ayahnya dan orang-orang di sekitarnya.

Pada tahun 2020, Gibran akhirnya memutuskan untuk maju sebagai calon wali kota Solo menggantikan FX Hadi Rudyatmo yang habis masa jabatannya.

Ia mendapat dukungan dari PDIP dan beberapa partai lain, serta didampingi oleh Teguh Prakosa sebagai calon wakil wali kota.

Gibran berhasil memenangkan Pilkada Solo dengan perolehan suara sebesar 86,57 persen.

Sebagai wali kota Solo, Gibran menerapkan berbagai program dan inovasi untuk memajukan kota tersebut.

Beberapa program yang ia lakukan antara lain adalah memperbaiki infrastruktur, meningkatkan pelayanan publik, mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, memberdayakan UMKM, serta menangani pandemi Covid-19.

Kinerja Gibran sebagai wali kota Solo mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ia juga mendapat perhatian dari media nasional maupun internasional.

Beberapa penghargaan yang ia raih antara lain adalah Tokoh Muda Inspiratif 2021 dari Majalah Tempo, Wali Kota Terbaik Asia Tenggara 2022 dari ASEAN Mayors Forum, dan Wali Kota Termuda di Dunia 2023 dari World Economic Forum.

Pada tahun 2023, Gibran mendapat tawaran dari Prabowo Subianto untuk menjadi calon wakil presiden mendampinginya di Pilpres 2024.

Prabowo mengatakan bahwa ia memilih Gibran karena melihat potensi dan prestasinya sebagai pemimpin muda yang visioner dan inovatif.

Gibran pun menerima tawaran tersebut dengan rasa hormat dan tanggung jawab.

Gibran mengaku bahwa ia tidak menyangka akan menjadi cawapres Prabowo.

Ia mengatakan bahwa ia hanya ingin melayani masyarakat dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Juga mengucapkan terima kasih kepada ayahnya yang telah memberinya dukungan dan doa.

Demikianlah perjalanan Gibran Rakabuming Raka dari menolak politik hingga menjadi cawapres.

Ia adalah sosok yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi untuk berbuat yang terbaik bagi Indonesia.

Apakah ia akan berhasil menjadi wakil presiden yang dapat membawa perubahan positif bagi negeri ini? Kita tunggu saja hasil Pilpres 2024 nanti.(Sumber)