Hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) di Pilpres 2024, Anies Baswedan unggul di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia, masing-masing capres unggul di beberapa daerah, termasuk Banten.
Temuan ini mengacu pada hasil survei yang dilakukan di lima wilayah di pulau Jawa secara terpisah yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, sekaligus DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menyebut pulau Jawa merupakan kunci kemenangan pemilihan presiden (Pilpres).
Sebab, 57,4 persen pemilik suara sah pada pemilu mendatang berada di pulau Jawa. Sementara di luar Jawa hanya 42,6 persen.
“Secara populasi itu memang (pemilih) menumpuk di pulau Jawa,” kata Yuda dalam “Rilis Temuan 5 Survei Provinsi di Pulau Jawa: Jawa Penentu Kemenangan?” yang disiarkan di YouTube Poltracking TV, Kamis (15/12/2022).
Menurutnya, berdasarkan Pilpres sebelumnya siapapun calon presiden yang memenangkan suara di dua dari tiga provinsi di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan menjadi pemenang.
Adapun temuan survei Poltracking menyatakan Anies unggul di tiga provinsi di pulau Jawa yakni, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Pada simulasi 20 nama bakal calon presiden, Di DKI Jakarta, elektabilitas Anies mencapai 47,2 persen, menang telak dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan suara 23,9 persen serta Prabowo Subianto 11,9 persen.
Sementara, dalam simulasi tiga bakal calon presiden, elektabilitas Anies mencapai 49,6 persen, Ganjar 27,5 persen, dan Prabowo 15,7 persen.
“Sementara bisa dilihat Anies sebagai mantan gubernur cukup kuat. Anies cukup kuat, dominan secara elektoral di Jakarta,” kata Yuda.
Di Provinsi Banten, dalam simulasi 20 nama bakal capres, Anies juga menempati urutan pertama dengan elektabilitas 43,9 persen, Prabowo 27,7 persen, dan Ganjar Pranowo 12,9 persen.
Pada simulasi tiga nama bakal calon presiden, Anies meraup 47,6 persen suara, Prabowo 28,5 persen, dan Ganjar 16,1 persen.
Di Provinsi Jawa Barat, Anies juga duduk di posisi teratas. Ia meraup 28,9 persen dari 20 nama bakal calon presiden, diikuti Prabowo 23,1 persen dan Ganjar Pranowo 12,3 persen.
Pada simulasi tiga nama bakal capres, elektabilitas Anies di Jawa Barat mencapai 36,3 persen, Prabowo 30,8 persen, dan Ganjar 18,7 persen.
Sementara itu, di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menang telak. Dari 20 nama bakal calon presiden ia meraup 70,4 persen suara.
Prabowo berada di urutan kedua dengan elektabilitas 9,8 persen dan Anies Baswedan hanya 6,6 persen.
Pada simulasi tiga nama bakal capres, Ganjar meraup 71,4 persen suara di Jateng, Prabowo 10,8 persen dan Anies 9 persen.
Di Provinsi Jawa Timur, pada simulasi 20 nama, Ganjar menduduki posisi teratas dengan elektabilitas 34,4 persen, Prabowo 23,6 persen, dan Anies 15,9 persen.
Pada simulasi tiga nama bakal capres, Ganjar meraup 36,1 persen suara, Prabowo 25,5 persen, dan Anies 19,6 persen.
“Biasanya yang bisa memenangkan dua wilayah di antara tiga Jawa itu menjadi pemenang pilpres, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat,” tutur Yuda.
Untuk diketahui, berdasarkan data perbandingan daftar pemilih tetap (DPT) antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, Jawa Barat menjadi provinsi dengan persentase DPT tertinggi yakni 17,4 persen.
Posisi berikutnya yaitu Jawa Timur dengan 16,2 persen, lalu Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan 16,1 persen. Sementara Banten 4,3 persen, dan DKI Jakarta 4,1 persen.
Adapun survei dilakukan di lima provinsi dengan penghitungan secara terpisah.
Dari setiap wilayah tersebut, Poltracking Indonesia mengambil 1.000 responden yang sudah memiliki hak pilih.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka dalam kurun waktu 26-2 Desember.(Sumber)