Museum Tsunami Aceh, Refleksi 19 Tahun Tsunami

Daratan Aceh pernah bergetar kuat, meruntuhkan pondasi-pondasi di atasnya, menghantarkan ombak gergasi yang merenggut nyawa ratusan ribu jiwa.

Peristiwa 19 tahun silam menjadi pelajaran berharga, menyadarkan bahwa daratan Aceh surga rawan bencana. Kini Aceh kembali bangkit, berdiri tegak menguatkan literasi dan mitigasi.

Sebagai bentuk mengenang para korban dari musibah gempa dan tsunami tersebut, dan untuk mengedukasi masyarakat tentang bencana tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004, maka Museum Tsunami Aceh dibangun di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia.

Dibangun tahun 2008
Museum Tsunami Aceh memiliki desain yang unik dan inovatif. Bangunan museum berbentuk seperti perahu, yang melambangkan gelombang tsunami yang menghantam Aceh. Museum ini berdiri pada tahun 2008 bulan Februari, perancang museum ini adalah Ridwan Kamil yang penah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Ruangan pertama Museum Tsunami Aceh menceritakan tentang sejarah dan penyebab tsunami. Pengunjung akan diajak untuk memahami bagaimana tsunami terbentuk dan bagaimana cara untuk menghindarinya.
Advertisement

Ruangan kedua Museum Tsunami Aceh menceritakan tentang dampak tsunami di Aceh. Pengunjung akan melihat foto dan video yang mengerikan tentang bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2004.

Ruangan ketiga Museum Tsunami Aceh menceritakan tentang kebangkitan Aceh setelah tsunami. Pengunjung akan melihat foto dan video tentang pembangunan Aceh pasca bencana.

Ruangan keempat Museum Tsunami Aceh adalah ruang peringatan. Ruangan ini berisi nama-nama korban tsunami Aceh yang telah diabadikan.

Museum Tsunami Aceh adalah tempat yang penting untuk dikunjungi. Museum ini tidak hanya mengenang tragedi tsunami, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya untuk bersiap menghadapi bencana.
Sejarah Tsunami Aceh

Pada 26 Desember 2004 silam, sekitar pukul 07.58 WIB, terjadi sebuah gempa dahsyat yang melanda Aceh. Gempa berkekuatan 9,3 skala richter (SR) ini menyebabkan serangkaian tsunami dahsyat di sepanjang daratan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Aceh merupakan daerah yang terkena dampak paling parah selain Sri Lanka, Thailand, dan India.

Banyak korban jiwa dalam bencana ini, bahkan sampai menyentuh angka 170.000 jiwa. Oleh karena itu, Museum Tsunami Aceh dibuat untuk mengenang korban tsunami Aceh tersebut, sekaligus tempat edukasi dan pusat evakuasi ketika bencana.

(Sumber)