Airlangga Hartarto Ungkap Alasan Prabowo Bakal Impor 1,5 Juta Sapi Dari India

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, angkat bicara terkait rencana Prabowo Subianto mengimpor 1,5 juta ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan susu sapi dalam program susu gratis.

Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran itu mengungkapkan alasan mengimpor sapi salah satunya dari India.
“Kita melihat bagaimana kebutuhan hewani kita, kita membuka kerja sama ke berbagai negara, termasuk neraca perdagangan kita dengan India surplus besar,” ujarnya kepada wartawan di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1).

Meski ada kekhawatiran terkait wabah penyakit mulut dan kuku, Airlangga menyebut nantinya akan ada protokol kekarantinaan yang mesti didalami.

“Untuk India meminta ada produk-produk lain yang dibeli. Selama ini, kan, kita menggantungkan kepada Australia, tapi tentu ada protokol-protokol kekarantinaan yang harus kita dalami,” terangnya.

Sebelumnya, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengungkapkan akan mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu sapi dalam program susu gratis. Impor itu akan dilakukan apabila dia terpilih menjadi presiden.

Prabowo menjelaskan, pihaknya lebih memilih membagikan susu segar ketimbang susu UHT dalam kemasan untuk pemenuhan program bagi susu gratis yang ia bawa bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka.

“Jadi susu, yang paling baik dan yang paling sehat adalah susu yang tentunya langsung dari sapi. Yang kemasan-kemasan mungkin kebanyakan adalah pada pengawet dan mungkin gulanya terlalu banyak dan sebagainya,” kata Prabowo dalam diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).

Lebih jauh, ia berbicara pemenuhan populasi sapi perah lewat pembelian sapi dari luar negeri atau impor. Ia mengatakan, sapi perah impor salah satunya bisa berasal dari Brasil, tetapi membutuhkan waktu kirim sampai ke tanah air hingga 40 hari.

Opsi lain yakni impor sapi dari India yang waktu kirimnya hanya 20 hari. “Dan harganya saya kira memadai India, lebih banyak kita bisa impor,” kata Prabowo.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Jawa Barat, Ahmad Baehaqi Abrori, akan menggugat ide pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran yang berencana mengimpor 1,5 juta sapi perah.

Dalam keterangan pers yang diterima kumparan, ia menilai Prabowo tak sesuai dengan komitmen mendukung kepentingan rakyat Indonesia.

Ahmad menjelaskan, Kementerian Pertanian belum mencabut tentang larangan membeli daging sapi dari India dan Brasil sampai sekarang. Pelarangan berlaku lantaran masih adanya wabah penyakit mulut dan kuku.(Sumber)