Shin Tae-yong Tak Terima Gol Kedua Irak di Piala Asia: 100 Persen Offside!

Timnas Indonesia menelan kekalahan 1-3 dari Irak dalam laga pertama Grup D Piala Asia di Stadion Ahmad Bin Ali, Al Rayyan, Qatar, pada Senin (15/1). Pelatih Shin Tae-yong menilai bahwa timnya dirugikan di laga ini.

Satu gol Indonesia dicetak oleh Marselino Ferdinan (37′). Sementara, gol-gol Irak dibukukan atas nama Mohanad Ali (17′), Osama Rashid (45+7′), dan Aymen Hussein (75′).

Kontroversi terjadi dalam gol kedua yang dicetak Irak. Jadi, ada dua momentum saat itu. Di momentum pertama, pemain Irak berada dalam posisi offside saat menyundul bola. Laga dilanjutkan dan bola sempat dikuasai Indonesia tak lama. Kemudian, bola direbut dan di momentum kedua lahir gol Osama Rashid. Wasit sempat mengecek VAR tapi tetap mengesahkan gol itu.

”Saya ingin berbicara soal gol kedua [Irak], itu tidak bisa diterima, itu 100 persen offside,” kata Shin usai laga.

”Itu adalah keputusan yang salah yang telah dibuat oleh wasit. Keputusan itu menurunkan citra Piala Asia. Saya sangat malu dengan gol kedua itu karena itu adalah momen penting,” lanjutnya.

Ya, gol kedua yang dicetak Irak di pengujung babak pertama memang amat krusial. Pasalnya, saat itu Indonesia baru menyamakan kedudukan dan bisa mulai keluar dari tekanan.

Momentum itu cukup merugikan Timnas Indonesia. Mereka menutup babak pertama dengan tertinggal 1-2. Dan, ketika di babak kedua, mereka sulit menciptakan momentum untuk bangkit.

”Gol kedua itu mengubah permainan. Semua teknologi tinggi digunakan di laga ini, tapi keputusan akhir tetap berada di tangan wasit. Ini kesalahan dan tidak seharusnya terjadi,” tegas Shin.

Adapun PSSI melayangkan protes resmi ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait gol kedua yang diciptakan oleh Irak di laga Piala Asia tersebut.

“Setelah pertandingan, kami resmi protes keras kepada AFC terkait disahkannya gol kedua Irak. Kami sudah resmi melayangkan form protes dan diserahkan langsung ke match commissioner seusai pertandingan,” ujar manajer Timnas Indonesia, Endri Erawan, usai laga dalam keterangan resmi.

“Kami tahu protes ini tidak akan mengubah hasil pertandingan, tapi setidaknya untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya perangkat pertandingan bisa lebih baik lagi dalam mengambil keputusan,” lanjutnya.

Setelah ini, Timnas Indonesia akan berhadapan melawan Vietnam pada 19 Januari. Skuad ‘Garuda’ wajib menang untuk menjaga asa lolos ke fase gugur. Adapun di laga terakhir grup, Indonesia akan menjalani partai berat kontra Jepang pada 24 Januari.(Sumber)