News  

Prabowo-Gibran Janji Bakal Putihkan Utang Petani dan Nelayan

Menghapus utang kredit petani dan nelayan menjadi program baru Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo dalam acara pemenangan Prabowo-Gibran satu putaran bersama para relawan di MG Setos, Kota Semarang, Jawa Tengah Minggu (21/1).

Hashim mengatakan ada program baru setelah tim beberapa kali bertemu nelayan dan petani, hal ini merujuk pada banyaknya petani dan nelayan yang terlilit utang dan jumlahnya ada yang menyebut 8 juta orang.

“Sampaikan program baru karena sering ketemu nelayan dan petani. Ternyata Ada jutaan petani dan nelayan yang masih terbebani dengan utang lama itu namanya kredit usaha petani dan nelayan. Ini dari tahun 90-an, dari 97,98, 99 dan tahun 2000-an. Ada jutaan, ada yang bilang 5-8 juta petani nelayan yang terbebani utang yang belum lunas dan belum dibayar karena tidak mampu membayar utang pokok dan bunga dan kini mereka harus ke mana? Ke rentenir dan pinjol,” kata Hashim.

Terbukti, Hashim kemudian bercerita sempat bertemu dengan 1.000 nelayan dan petani yang ternyata 90 persen terlilit utang.

Melihat hal itu ada program Prabowo-Gibran untuk melakukan pemutihan terhadap utang para petani dan nelayan.

“Mau sampaikan, Pak Prabowo dan Mas Gibran, mungkin hari kedua dan ketiga mereka akan hapus semua utang itu. Akan lakukan pemutihan,” tegasnya.

“Kita akan lakukan pemutihan agar supaya jutaan petani dan nelayan bisa pinjam lagi. Tidak akan ditagih oleh bank-bank. Kita hapus. Mereka diberi hak pinjam lagi. Mau pinjam Rp5 juta, Rp10 juta, Rp500 ribu, monggo. Pemerintah Prabowo-Gibran akan beri hak,” jelas Hashim.

Selain soal pemutihan utang, Hashim juga menjelaskan soal program pembangunan rumah serta apartemen di desa dan kota.

Dalam perencanaan akan dibangun 20-25 unit rumah di setiap desa di Indonesia.

“Akan bangun 3 juta unit rumah dan apartemen untuk 3 juta keluarga. Harapannya dalam 10 tahun kita akan bangun 30 juta rumah dan apartemen yang bisa tampung 150 juta warga kita, penduduk Indonesia yang belum punya rumah layak dan baik,” pungkas Hashim.(Sumber)