Pakar hankam dan militer, Connie Rahakundini Bakrie, mengaku sempat bertanya langsung soal pertemuan empat mata Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan Presiden Jokowi akhir Januari lalu. Kepada Connie, Sri Sultan menjawab, dalam pertemuan itu, ia dan Jokowi sempat berbicara soal Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Sri Sultan bilang [kepada Jokowi], ‘Apa pun yang terjadi Pak Presiden, Bapak jangan sakiti Bu Mega karena Bu Mega itu anaknya proklamator. Tanpa beliau (Bung Karno, ayah Megawati), Indonesia ini enggak ada’,” kata Connie kepada kumparan sambil menirukan ucapan Sultan, Jumat (9/2).
Connie mengaku sebenarnya saat itu Sultan tak bercerita secara detail mengapa ia memberikan nasihat seperti itu kepada Jokowi. Namun ia menduga, ucapan Sultan ini adalah sebuah peringatan setelah melihat beberapa konstelasi politik yang terjadi akhir-akhir ini.
Langkah politik Jokowi beberapa waktu terakhir memang dianggap menunjukkan kerenggangan antara dirinya dengan PDIP dan Megawati. Misalnya saja dengan tidak menghadiri ultah PDIP, hingga terkait sikapnya terhadap putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang maju jadi cawapres melawan paslon yang diusung PDIP.
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Sultan juga sempat membahas soal aksi unjuk rasa dan kritik keras yang dilontarkan civitas academica kepada Jokowi. Gelombang kritik yang dimulai dari almamater Jokowi, UGM, itu disinyalir karena ucapan Jokowi soal presiden boleh memihak dan ikut kampanye.
“Kan biasa gue kepo, kan. Terus Sultan bilang, ‘Oh enggak, Pak Jokowi bertanya soal UGM’. Sultan jawab bahwa itu kan memang hak akademik. Civitas academica itu kan memang begitu, fungsinya memang untuk kontrol kan,” cerita Connie.(Sumber)
