News  

Rocky Gerung: Jika Anies Jadi Presiden, 2 Minggu Kemudian Jokowi Ditangkap KPK

Pengamat politik Rocky Gerung sudah memprediksikan Anies Baswedan tidak mungkin menang di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Dalam sebuah acara Metro TV: “Trust Issue di Pemilu, Emang Boleh?”, Rocky Gerung bercerita ketika ada orang yang bertanya saat dirinya mengisi kuliah di Merlbourne, Australia.

Rocky Gerung mengatakan, Anies tidak mungkin menang karena perolehan suara hanya sampai 17 persen.

“Saya kasih kuliah di Melbourne, lalu saya bilang, ada orang bertanya, ‘Anies menang nggak?’.

“Saya bilang, Anies tidak mungkin menang. Dia maksimal dapat 17 persen, kalau sekarang dapat 24 persen, margin of error gua kasih dia dah,” buka Rocky Gerung dikutip Sabtu, 17 Februari 2024.

Jokowi Jadi Penghalang

Ia melanjutkan alasan kuat Anies menurut tidak bisa menang di Pilpres 2024 karena adanya Jokowi.

Jokowi dinilainya sebagai penghalang bagi Anies.

Jika eks Gubernur DKI Jakarta itu ingin menang, Jokowi harus disingkirkan.

“Waktu saya bilang, karena ada penghalang. Orang pada marah sama saya.

“Saya bilang, kalau dia mau menang singkirkan penghalangnya. Siapa? Ya Jokowi. Itu dasar argumen saya waktu itu,” jelas pria kelahiran Manado itu.

Rocky menjelaskan, sejak awal pencalonan Jokowi disebut tidak ingin memberi ruang kepada Anies.

Jadi tetap jika kita lihat dari awal, nggak bakal Jokowi mengizinkan ruang sedikit pun bagi Anies,” katanya.

Ini sejalan dengan pernyataan eks Menko Polhukam Mahfud MD saat hadir di podcat Denny Sumargo.

Mahfud mengatakan Anies sempat dijegal ketika proses pendaftaran pencalonan.

Mahfud mengatakan jika dirinya ditawari menjadi wakil bagi Anies, namun menolak.

Dasar penolakannya karena ia khawatir jika salah satu partai koalisi pengusungnya mundur, maka persyaratan 20 persen Presidential Threshold tidak terpenuhi.

Jokowi Ditangkap KPK

Rocky Gerung berandai, jika Anies menang dan jadi presiden, maka posisi Jokowi terancam.

Jokowi berpotensi bisa masuk KPK karena desakan politik kepada Anies.

Menurut dugaannya, Jokowi bisa ditangkap KPK karena terbesit isu money laundry.

“Dan itu artinya, begitu Anies jadi presiden, dua minggu kemudian Jokowi ditangkap KPK.

“Bukan karena Anies, tetapi karena desakan politik.

“Jadi semua ide perubahan itu, diaklamasikan dalam suara Anies, tuh. Maka orang akan tuntut kepada Anies.

Anda presiden, kan? Persoalkan money laundry yang pernah terduga kepada keluarganya, kan,” bebernya.

Anies Sulit Dikendalikan

Menurut Rocky Gerung, Anies adalah sosok yang sulit untuk dikendalikan.

Seandainya Ganjar Pranowo yang menang, Jokowi masih bisa membuat eks Gubernur Jawa Tengah itu tunduk.

“Itu masalahanya tuh. Demi itu tidak mungkin Jokowi mengizinkan Anies. Kalau Ganjar masih gampang, lah, masih bisa dikendalikan itu dan itu yang terbukti tuh,” ujarnya lagi.

Dosen Universitas Sam Ratulangi itu menilai Anies hanya bisa dikendalikan Jokowi dengan algoritma “untuk tidak mungkin menjadi presiden”.

“Jadi bukan suara Anies dipindahkan ke Ganjar, tetapi memang Anies dikendalikan algoritmanya untuk tidak mungkin jadi presiden, begitu.

“Karena itu tadi ada pertimbangan keamanan.(Sumber)