Keluar Rumah Saat Bali Rayakan Nyepi, Ratna Sarumpaet Ditegur Pecalang

Pecalang atau aparat keamanan desa adat di Bali menghentikan mobil yang ditumpangi aktivis Ratna Sarumpaet, Senin pagi (11/3).

Pecalang pun lalu menegur Ratna yang seharusnya tidak boleh bepergian saat Bali merayakan Nyepi.
“Tadi beliau bilang gitu, ‘Saya Ratna Sarumpaet’,” kata Bendesa Adat Tandeg, I Wayan Wartana, Senin (11/3).
Awalnya, pecalang melihat mobil itu melintas di depan sekretariat desa adat atau tepatnya di Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Kepada pecalang, Ratna mengaku hendak mencari ATM dan mengaku salah tanggal dalam pelaksanaan Nyepi saat ditanya mengenai alasan beraktivitas di luar rumah.

“Beliau mungkin sama sopir atau siapa itu keluar bilang nyari ATM. Alasan beliau bahwa stafnya bilang bahwa nyepi tanggal 9,” kata Wartana.

Pecalang meminta Ratna dan sopir mobil kembali ke vila tempat mereka menginap. Ratna lalu kembali ke tempat tinggalnya tanpa protes. Pecalang mengimbau para penumpang tidak beraktivitas ke luar rumah pada saat Perayaan Nyepi.

“Pecalang sudah memberi tahu secara persuasif tidak memberikan hukuman apa. Kita juga antisipasi dengan desa adat lain, Desa Canggu dan Desa Berawa biar beliau enggak ke mana-mana tapi beliau sudah balik ke vilanya,” katanya.

Wartana enggan berspekulasi lebih jauh mengenai perilaku Ratna yang beraktivitas di luar rumah saat Nyepi. Wartana menegaskan, telah mengeluarkan surat imbauan berisi tata tertib pelaksanaan Nyepi baik untuk warga dan turis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

“Mungkin beliau tidak tahu. (Surat imbauan) sudah diedarkan jauh-jauh hari sebelumnya. Kami harap warga melaksanakan Catur Brata Penyepian, tidak boleh keluar rumah itu poin utamanya,” katanya.

Perayaan Nyepi khusus wilayah Bali memang melarang seluruh warga beraktivitas di luar rumah. Layanan data Internet, saluran televisi dan radio mati 24 jam. Demikian juga operasional bandara, terminal pelabuhan ditutup selama 24 jam, kecuali layanan objek vital seperti rumah sakit.

Sejumlah larangan ini demi mendukung momentum introspeksi diri dengan menjauhkan diri dari aktivitas jasmani dan mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa bagi umat Hindu.

(Sumber)