Hari bertambah hari PSSI kian ngebut untuk bisa segera mengurus proses naturalisasi Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Nathan Tjoe-A-On, tentu saja harapannya adalah mereka bisa main ketika bersua Vietnam nanti.
Meskipun harapan itu terbilang tipis, khususnya buat Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen, akan tetapi buat Nathan Tjoe-A-On sepertinya ia bisa sedikit bernafas lega karena baru saja menyelesaikan sumpah WNI. Sedangkan Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen masih harus menyelesaikan beberapa administrasi lain.
Nah melihat itu semua jelas membuat Indonesia benar-benar dipantau oleh negara-negara tetangga, dan selain Vietnam sekarang ada Thailand yang Bahkan merasa agak jengkel dengan pergerakan PSSI dalam mencari pemain keturunan, sampai akhirnya dalam waktu dekat Indonesia beneran akan jadi tim ASEAN rasa Eropa dengan kualitas yang berbeda.
Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Nathan Tjoe-A-On sudah tiba di Indonesia. Ya Nathan sendiri akhirnya bisa melakukan sumpah WNI setelah melalui beragam proses, sedangkan Thom dan Ragnar masih harus menyelesaikan beberapa administrasi yang diharapkan bisa selesai sesuai rencana. Tentu saja dengan adanya mereka, maka kekuatan Timnas Indonesia pun bisa dibilang sangat oke, sebab sebelumnya udah ada nama Jay Idzes duluan yang udah bisa membela Timnas Indonesia.
Berkaca dari situasi yang ada, maka dengan skuad yang seperti ini harusnya Indonesia bisa mengatasi Vietnam dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 21 dan 26 Maret 2024 mendatang.
Enggak cuma itu, Thailand yang selama ini dikenal sebagai Raja ASEAN mengakui jika ke depannya Indonesia akan benar-benar jadi tim terkuat di Asean dari segala sisi. Bahkan dengan melihat gambaran skuad yang dipanggil coach Shin Tae Yong.
Thailand sendiri kini beneran menganggap Indonesia adalah rival utama dan mereka enggak ragu mengatakan Timnas Vietnam sekarang sudah basi.
“Timnas Vietnam sudah kadaluwarsa, saat ini berubah menjadi tim biasa saja, Vietnam secara bertahap menjadi tim yang sangat biasa. Kekuatan sebelumnya dari tim ini sudah benar-benar hilang di bawah asuhan Philippe Troussier. Sekarang rival utama kami adalah Indonesia dengan para pemain naturalisasinya,” tulis media Thailand sportstream, Selasa 12 Maret 2024.
Lebih lanjut, Thailand sendiri juga mengakui kalau dengan skuad yang ada, Indonesia sudah bukan saatnya lagi berbicara di level ASEAN, bahkan ada baiknya Indonesia diminta bergabung dengan zona lainnya agar mendapatkan lawan yang seimbang.
Meskipun begitu ini masih awal, dan kendati di atas kertas Indonesia ini skuadnya mentereng namun bukan jaminan kalau Indonesia akan semudah itu melibas lawan-lawannya.
Yap, melawan Vietnam nanti kalaupun Indonesia ini bisa turun dengan komposisi terbaik, bukan berarti 100 persen kemenangan akan mutlak menjadi milik Indonesia. Sebab semua tahu jika pemain-pemain yang dinaturalisasi butuh waktu untuk membangun chemistry.
Namun percaya saja, kalau pastinya Indonesia bisa bermain baik saat melawan Vietnam nanti. Dan harapannya tentu saja skuad Garuda bisa tampil full team dan menang baik kandang maupun tandang.
Kembali ke masalah Thailand, tadi memang mereka ini merasa jengkel sekaligus takjub dengan manuver satset yang dilakukan PSSI. Bayangkan saja, dalam waktu sekejap Indonesia udah bisa diperkuat dengan banyak pemain keturunan apalagi jika pemain sekaliber Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen yang kita tahu kualitasnya gimana pastilah membuat kekuatan Timnas jadi sangat terangkat.
Thom Haye dengan permainannya yang tenang kalem dan visioner dijamin akan membuat lini tengah Timnas Indonesia jadi sangat bagus. Lalu Ragnar Oratmangoen yang dikenal sebagai pemain dengan mobilitas tinggi dan piawai membuka ruang pasti akan membuat variasi serangan jadi lebih oke.
Belum lagi komposisi pemain belakang, bejibun isinya keren-keren semua, terutama setelah masuknya Jay Idzes, jelas ini harusnya membuat pertahanan Indonesia makin naik level.
Kini patut dinanti gimana nanti hasil proses administrasi Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen, pokoknya sampai narasi ini jadi, baru Nathan Tjoe-A-On yang sudah resmi melakukan sumpah WNI, sedangkan Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen masih perlu waktu lantaran harus mengurus sejumlah berkas.