News  

Wow! Lewati 11 Negara Selama 7 Bulan, Pria Asal Lampung Berhasil Gowes Sepeda ke Mekkah

Abdul Rahman Yuni Siswanto pria asal Bandar Lampung yang pergi ke Tanah Suci dengan mengayuh sepeda tiba di Arab Saudi.

Pria berusia 35 tahun itu tiba di Arab Saudi setelah perjalanan 7 bulan 3 hari. Sebelumnya, ia memulai perjalanannya pada 10 September 2023 lalu dari kediamannya di Jalan Pangeran Antasari, Gang Mulya Indah, Bandar Lampung.

Wanto sapaan akrabnya, mengaku bersyukur, setelah perjalanan melewati 11 negara akhirnya dirinya sampai di Tanah Suci.

“Alhamdulillah setelah perjalanan 7 bulan 3 hari dan melewati 11 negara, akhirnya saya tiba di Masjidil Haram pada Rabu 13 Maret 2024 ba’da maghrib,” katanya saat dihubungi Lampung Geh, Sabtu (16/3).

Abdul Rahman Yuni Siswanto pergi ke Tanah Suci dengan mengayuh sepeda tiba di Arab Saudi. | Foto: Istimewa
Abdul Rahman Yuni Siswanto pergi ke Tanah Suci dengan mengayuh sepeda tiba di Arab Saudi. | Foto: Istimewa

Wanto menceritakan selama perjalanan, dirinya sempat mengalami beberapa kendala salah satunya pada saat hendak pengajuan Visa.

“Kendalannya saat proses pengajuan Visa yang sulit. Untuk Asia Tenggara kita bebas Visa, mulai membuat Visa di India, Pakistan, Iran, Irak, Yordania dan Saudi Arabia,” ucapnya.

Selain sulitnya proses pengajuan visa, menurut Wanto, cuaca panas dan dingin juga turut menjadi kendala. Namun, hal tersebut tak membuat dirinya menyerah.

“Kemarin masuk negara Saudi Arabia satu hari sebelum puasa, jadi dari border imigrasi ke kota Mekkah masih cukup jauh. Di situ kendala terberatnya cuaca panas, waktu puasa 14 jam dan kita harus terus goes,” ungkapnya.

Abdul Rahman Yuni Siswanto pergi ke Tanah Suci dengan mengayuh sepeda tiba di Arab Saudi. | Foto: Istimewa
Abdul Rahman Yuni Siswanto pergi ke Tanah Suci dengan mengayuh sepeda tiba di Arab Saudi. | Foto: Istimewa

Kemudian, lanjut Wanto, berpuasa di luar negeri seperti Saudi Arabia berbeda dengan Indonesia, dirinya harus menahan haus dan lapar selama 14 jam.

“Berpuasa di luar negeri seperti di Saudi Arabia memang berbeda dengan Indonesia, saya harus menahan haus dan lapar kurang lebih sekitar 14 jam dengan cuaca yang terik. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi di Indonesia waktu untuk menahan haus dan lapar adalah sekitar 13 jam,” tuturnya.

Wanto menuturkan dirinya akan menetap sampai dengan musim haji 1445 H. Ia pun berharap dapat kembali menunaikan ibadah ke Tanah Suci di tahun berikutnya.

“Harapannya pada momen Ramadan, semoga semua amal ibadah diterima oleh Allah SWT dan dapat kembali ke sini tiap tahunnya,” pungkasnya

. (Sumber)