News  

Kelelahan Bekerja, Ratusan Karyawan Pabrik Tas di Majalengka Kesurupan Massal

Terjadi peristiwa mengejutkan di Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Ratusan karyawan di sebuah pabrik mengalami kejadian aneh yang disebut sebagai kesurupan massal.

Diduga, kejadian tersebut berlangsung akibat stress karena kelelahan selama bekerja di salah satu pabrik tas Majalengka.

Dokter UPTD Puskesmas Jatiwangi, Eman S, memberikan penjelasan medis yang dilansir Kilat.com dari akun Instagram @fakta.jakarta, Senin 29 April 2024.

Menurut Eman S perisitiwa kesurupan massal yang menimpa ratusan karyawan pabrik ini disebut histeria.

Histeria adalah kondisi kejiwaan di mana seseorang mudah terpancing oleh peristiwa di sekitarnya dan bisa menular dari satu individu ke individu lainnya.

“Kalau yang namanya histeria dalam kejiwaan jadi mudah kepancing, misal satu orang kena yang lain kena,” jelasnya.

“Bisa kecapekan, banyak faktor, mungkin tidak sarapan, kerja kurang mendukung sehingga mentalnya mudah terpengaruh,” lanjut Dokter UPTD.

Persitiwa berawal dari adanya kepulan asap yang mengenai karyawan di salah satu gedung pabrik.

Seiring dengan munculnya asap tersebut, beberapa karyawan sudah ada yang mulai kesurupan.

Hal ini juga turut dikonfimrasi oleh salah satu karyawan yang mendapati beberapa rekannya terlibat kesurupan.

“Awalnya, katanya ada asap di bagian tengah gedung, langsung ada yang teriak-teriak, awalnya satu dahulu yang kesurupan, langsung semuanya,” terangnya.

Karyawan yang terlibat dalam kesurupan massal tersebut sebagian besar merupakan perempuan, dengan jumlah yang mencapai sekitar 100 orang.

Beberapa dari mereka bahkan terlihat teriak-teriak dengan nada kasar dan menyebutkan hal-hal yang tidak lazim.

“Kalau di kira-kira 100 orang, itu karyawan perempuan semuanya. Ada juga yang teriak-teriak kasar, nyebutin binatang gitu,” imbuhnya.

“Sebelumnya juga ada kejadian serupa, tapi paling satu, dua. Sekarang paling banyak,” jelasnya.

Mendapati hal ini, manajemen pabrik tas di Majalengka ini sontak memberikan kebijakan mendadak.

Sebagai tindakan pencegahan, manajemen pabrik memutuskan untuk membiarkan karyawan yang terlibat pulang lebih awal.

Dengan harapan agar fenomena kesurupan massal tersebut tidak semakin meluas. (Sumber)