News  

Prabowo: Kalau Tak Mau Gencatan Senjata, Israel Bakal Sangat Terkucil di Dunia

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meminta baik Hamas dan Israel dapat menerima proposal gencatan senjata yang telah diusulkan Presiden AS Joe Biden yang diadopsi menjadi Resolusi DK PBB 2735. Resolusi tersebut berisi tiga fase gencatan senjata.

Sejauh ini, Israel menolak menerima gencatan senjata meski rakyat Israel berdemo besar-besaran memprotes pemerintahan PM Netanyahu. Netanyahu bersikeras ingin membumihanguskan Hamas.

Prabowo menyebut, Israel dapat dikucilkan jika tidak mau menerima proposal gencatan senjata.
“Kalau umpamanya Israel tidak mau memberi gencatan senjata mungkin Israel akan sangat terkucil di dunia. Tapi juga kita juga menyerukan Hamas agar segera menerima gencatan senjata demi rakyat sendiri,” kata Prabowo.

Hal ini disampaikan Prabowo usai melaporkan kunkernya ke luar negeri kepada Presiden Jokowi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6).

Dalam KTT tanggap darurat Gaza ‘Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza’ di Amman, Yordania, belum lama ini, Prabowo mengungkap semua negara yang terlibat akan terus memberikan pengaruhnya sehingga dapat membentuk opini bahwa gencatan senjata harus segera dilaksanakan.

“Sebagaimana kita ketahui dalam beberapa minggu ini sudah beberapa negara Eropa sendiri yang sudah menyatakan, mengakui Palestina, dan juga di PBB juga mayoritas anggota PBB sudah menyatakan mengakui Palestina, minta Palestina diterima sebagai anggota PBB,” jelas Prabowo.

Bahkan, lanjut Prabowo, DK PBB sudah meng-endorse proposal gencatan senjata Presiden AS Joe Biden.
“Jadi tidak ada veto dari negara mana pun. Ini saya kira suatu langkah yang langka. Jadi kita lihat ada suatu hasil,” pungkasnya.

Resolusi gencatan senjata didukung 14 dari 15 negara anggota DK PBB. Hanya Rusia yang menyatakan abstain.
Isi Resolusi Gencatan Senjata

Resolusi tersebut berisi tiga fase gencatan senjata.
Fase pertama, gencatan senjata segera, penuh, dan menyeluruh dengan pembebasan sandera termasuk perempuan, orang lanjut usia dan yang terluka.

Fase kedua, berdasarkan kesepakatan para pihak, diakhirinya permusuhan secara permanen dengan imbalan pembebasan semua sandera lainnya yang masih berada di Gaza, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Fase ketiga, dimulainya rencana rekonstruksi besar-besaran selama beberapa tahun di Gaza dan pengembalian jenazah para sandera kepada keluarga.

(Sumber)